Sukses

Ketua DPRD: Jokowi Tak Lagi Ajak Tamu ke Tanah Abang karena Kumuh

Politikus PDIP mengatakan, Jokowi mengkhawatirkan adanya kemacetan bila berkunjung di Tanah Abang.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi meminta Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta serius dalam menata Pasar Tanah Abang. Sebab, dia menyebut pasar tersebut merupakan salah satu ikon Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia.

Prasetyo menyatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi seringkali membawa tamu kenegaraan ke Pasar Tanah Abang. Akan tetapi saat ini, Jokowi tak pernah mengajak tamu ke sana dengan alasan kumuh.

"Sekarang Presiden enggak berani karena kekumuhan itu terjadi," kata Prasetyo saat rapat di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (12/11/2018).

Politikus PDIP ini mengatakan, Jokowi mengkhawatirkan adanya kemacetan bila berkunjung di Tanah Abang. Apalagi saat ini kawasan tersebut tampak kembali semrawut.

"Dia (Jokowi) juga kalau masuk ke situ, akhirnya menghambat ke mana-mana dan kemacetan ada di mana-mana," ucapnya.

Tak hanya itu, Prasetyo menyatakan ketika Jokowi manjadi Gubernur DKI Jakarta, kawasan Pasar Tanah Abang sudah mulai dirapikan. Namun, saat ini kawasan tersebut kembali kumuh.

"Di situ jadi tempat kumuh lagi, yang dulu saya sebagai salah satu orang yang turut membantu Pak Jokowi, Pak Sekda pada saat itu sebagai wali kota, kapolsek, kapolda, dan pangdam membersihkan tempat itu," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajak Sejumlah Tokoh Blusukan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pernah mengajak pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, blusukan ke Pasar Tanah Abang pada 13 Oktober 2014. Kemudian, Jokowi mengajak Presiden Filipina Rodrigo Duterte ke Tanah Abang pada 9 September 2016.

Selanjutnya pada 26 Februari 2018, Jokowi mengajak Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde di Pasar Tanah Abang Blok A.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.