Sukses

Kunjungi Pameran Alutsista, Ini Harapan Menhan Ryamizard

Pameran Indo Defense tahun ini diikuti oleh 867 peserta dari 59 negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meninjau pameran Indo Defence 2018 Expo & Forum di JIexpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Pantauan Liputan6.com, Ryamizard bersama rombongan datang menggunakan mobil golf dan langsung memasuki tempat pameran di Hall D. Mantan KSAD ini pun sempat mengunjungi beberapa booth alutsista dalam negeri ataupun luar negeri.

Pameran yang berlangsung hingga 10 November 2018 ini diikuti oleh 867 peserta dari 59 negara. Menhan juga mengunjungi beberapa replika buatan anak negeri.

"Perkembangan bagus lah, industri lokal harus bermain. Nanti industri pertahanan akan menunjang ekonomi nasional," kata Ryamizard, Jumat (9/11/2018).

Tak hanya itu, dia juga mengharapkan nantinya pameran ini dapat  digelar dengan skala yang lebih besar. Sehingga semakin banyak memberikan daya tarik kepada pengujung.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK membuka acara[ Indo Defence]( Indo Defence "") Expo and Forum 2018 di JIExpo Kemayoran, Rabu 7 November 2018. Dalam pidatonya JK mengatakan negara harus mempunyai angkatan bersenjata serta memanfaatkan teknologi untuk mempertahankan negeri.

"Karena mempunyai angkatan bersenjata, dia harus mempunyai senjata. Dia harus mempunyai peralatan yang disiapkan untuk itu. Karena itu lah maka acara pameran ini tentu memberikan kita suatu pilihan-pilihan, memberikan suatu pengetahuan yang baru. Bagaimana suatu negara dapat memanfaatkan teknologi untuk keamanan dan pertahanan negerinya," kata JK.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertahanan untuk Kemandirian

Menurut dia, negara harus siap dalam keadaan apapun dan dapat menciptakan kedamaiaan saat berperang.

"Sehingga tidak mudah suatu negara untuk berperang satu sama lain karena kekuatan negara itu juga merupakan suatu cara untuk mempertahankan diri."

JK juga berharap untuk industri pertahanan dapat meningkat terutama di Indonesia. Sebab, industri pertahanan dibutuhkan untuk kemandirian.Dia menjelaskan Indonesia memiliki pengalaman diembargo pada tahun 1990-an karena masalah Timor, bagaimana sulitnya memperoleh alat alutsista karena adanya embargo tersebut.

Tak hanya itu, dia juga menyebut idustri suatu negara dan riset pertahanan juga dapat bermanfaat untuk kemajuan masyarakat. Disamping membeli, Indonesia juga dapat menjual alat pertahanan sesuai dengan kemajuan industri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.