Sukses

KPK Kembali Sita Tanah Adik Zulkifli Hasan karena Terkait Pencucian Uang

Kepemilikan tanah-tanah Zainudin itu atas nama anak dan pihak lain.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita sebidang tanah milik Zainudin Hasan terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Di atas tanah milik adik Ketua MPR Zulkifli Hasan itu, berdiri perusahaan aspal mix plant PT Krakatau Karya Indonesia (KKI), yang berada di Desa Campang Tiga, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.

"Estimasi nilai sekitar Rp 6 miliar. Ini menambah deretan aset yang diduga milik ZH (Zainudin Hasan) dalam kasus TPPU," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Jumat (9/11/2018).

Sebelumnya, KPK juga sudah menyita 16 bidang tanah di Lampung Selatan, dengan luas per bidang tanah sekitar 1 sampai 2 hektare. Kepemilikan tanah-tanah Zainudin itu atas nama anak dan pihak lain.

Selain itu, penyidik KPK pun telah menyita 1 unit ruko dan 9 bidang tanah dengan nilai saat harga transaksi sekitar Rp 7,1 miliar. Penyidik turut menyita 1 unit motor Harley Davidson, 1 unit mobil Toyota Velfire, serta 1 unit speedboat.

Tak hanya itu, penyidik KPK juga menduga Zainudin Hasan menggunakan uang hasil korupsi untuk membiayai kegiatan PAN di Lampung sekitar Rp 100 juta.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Tersangka TPPU

KPK telah menetapkan Bupati nonaktif Lampun Selatan Zainudin Hasan sebagai tersangka kasus dugaan TPPU. Zainudin Hasan diduga menerima Rp 57 miliar yang berasal dari proyek-proyek di Lampung Selatan selama tahun 2016-2018.

Uang yang dia terima dari tersangka Agus Bhakti Nugroho selaku anggota DPRD Lampung itu dipergunakan untuk membeli tanah, bangunan, dan kendaraan yang diatasnamakan keluarga, pihak lain maupun perusahaan.

KPK juga menjerat Zainudin Hasan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek infrastruktur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.