Sukses

Cerita Wali Kota Bogor Kerap Diminta Loloskan Peserta Tes CPNS

Sebanyak 4.239orang asal Kota Bogor mengikuti seleksi CPNS 2018 untuk mengisi formasi di Pemerintah Kota Bogor.

Liputan6.com, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku kerap menerima pesan singkat hingga didatangi sejumlah orang yang mengaku sebagai orangtua, saudara, hingga kolega dari peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Tujuannya tak lain untuk meminta bantuan kepada Bima Arya agar meloloskan anak maupun saudara mereka yang mengikuti tes CPNS.

"Banyak japri WA (WhatsApp). Subuh-subuh sudah nunggu di depan rumah memberikan fotokopian kartu tes. Pak wali ini nomor tesnya tolong dikoordinasikan," ungkap Bima di Balai Kota Bogor, Selasa (6/11/2018).

Namun demikian, dia tidak pernah menanggapinya. Sebab, rekrutmen CPNS yang diselenggarakan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dilakukan secara transparan dan bersih. Sehingga mereka yang ikut seleksi akan tahu mengapa peserta tidak lulus tes.

"Ini seolah-olah wali kota yang menentukan. Jadi perlu diluruskan, ada mekanisme dan tata caranya. Kita hanya merumuskan formulasinya berapa dan apa saja yang diperlukan pemerintah daerah," terang Bima.

Terkait penempatan kerja peserta yang lulus tes CPNS Kota Bogor, lanjut Bima, juga diatur oleh BKN sesuai kuota yang diberikan pemerintah pusat.

"Siapa menempati apa itu nanti ada sistemnya. Bukan di daerah yang mengaturnya," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5.712 Pelamar CPNS

Sementara itu, ada sebanyak 5.712 pelamar untuk mengisi formasi di Pemkot Bogor. Dari jumlah tersebut 4.239 peserta memenuhi syarat mengikuti tes CPNS.

Sedangkan formasi yang tersedia hanya 244 orang. Kuota tersebut di antaranya diambil dari peserta di kalangan umum sebanyak 213 orang, honorer (K2) 18 orang, cumlaude 11 orang, dan disabilitas 2 orang.

"Untuk honorer, dari 18 pelamar yang lulus tahap pertama hanya 11 orang. Ini karena tidak memenuhi syarat seperti usia, pendidikan terakhir," kata Sekretaris Dinas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur Kota Bogor Dani Rahadian. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.