Sukses

2.670 Personel TNI Ditarik dari Lombok

Penarikan pasukan ini berikut dengan 95 alat berat, seperti escavator, dum truck, buldoser, termasuk motor trail.

Liputan6.com, Mataram - Sebanyak 2.670 personel TNI yang membantu tanggap darurat dan rekontruksi serta rehabilitasi pascagempa Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, ditarik kembali ke kesatuannya masing-masing.

Penarikan pasukan ini berikut dengan 95 alat berat, seperti escavator, dum truck, buldoser, termasuk motor trail.

"Saat ini semua alat berat sudah berada di Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Carik," kata Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasgabpad) Bencana Gempa Lombok Mayjen TNI Madsuni seusai rapat koordinasi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Minggu 11 November 2018.

Ia menjelaskan, penarikan 2.670 pasukan dari sebelumnya berjumlah 3.137 orang yang berasal dari tiga Matra, TNI AD, TNI AL dan TNI AU tersebut seiring berakhirnya masa tugas Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) di NTB.

"Penarikan kami lakukan secara bertahap, mulai dari 7 hingga 20 November 2018," ujar Madusni dikutip dari Antara.

Madsuni mengatakan, dengan ditariknya pasukan tersebut, maka Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang berada di eks Bandar Udara Selaparang di Rembige Kota Mataram dibubarkan.

"Langsung kami bongkar, begitu kita selesai. Karena tidak mungkin selamanya kita berada di sini," ucapnya.

Menurutnya, setelah penarikan tugas anggota TNI itu, maka tugas selanjutnya akan dikerjakan oleh masyarakat bersama Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota yang terdampak serta kementerian terkait, seperti Kemen PUPR, khusus untuk pembangunan rumah-rumah warga.

"Nanti untuk urusan rumah (rekontruksi) itu Pemda dan Kemen PUPR. Tugas kami untuk pembersihan dan pembongkaran sudah selesai," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Belum Siap

Disinggung terkait kesiapan masyarakat setelah pasukan TNI ditarik ke satuan masing-masing, Mayjen TNI Madsuni melihat belum sepenuhnya masyarakat NTB siap.

Namun, meski pasukan TNI telah ditarik, pihaknya optimistis masyarakat dan Pemrov NTB serta pemerintah kabupaten/kota terdampak mampu kembali bangkit membangun kehidupannya masing-masing pascagempa.

"Kalau dikatakan siap, ya belum sepenuhnya siap. Tapi kami minta masyarakat tetap bisa, apalagi ini sudah masuk musim hujan," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.