Sukses

Mengintip Ruang Forensik RS Polri Pusat Identifikasi Korban Lion Air Jatuh

Bau bahan kimia menyeruak dari ruang forensik, tempat identifikasi korban pesawat Lion Air yang jatuh.

Liputan6.com, Jakarta - Ruang forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, sibuk selama beberapa hari terakhir. Di sana, para dokter forensik harus mengidentifikasi ratusan jenazah korban kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin 29 Oktober 2018.

Tim forensik berjibaku dengan waktu agar proses identifikasi cepat. Sesuai jumlah manifes, pesawat tersebut mengangkut 189 orang, di dalamnya termasuk kru pesawat.

Banyaknya jumlah penumpang tak membuat Rumah Sakit Polri kelimpungan menampung jenazah yang berhasil dievakuasi. Merdeka.com berkesempatan menengok fasilitas ruang forensik, tempat jenazah diautopsi untuk segera dilakukan identifikasi dengan rentetan tahapan.

Saat pintu masuk ruang forensik dibuka, aroma kimia menyambut saya, meski baunya tidak terlalu menyengat. Kemudian di sisi sebelah kanan terdapat pintu bertuliskan Ruang Scan. Hanya ada satu alat scan di dalamnya.

"Ini scan untuk jenazah. Tapi scan ini beda dengan scan untuk pasien biasa," ujar petugas yang membawa rombongan media.

Saya berjalan lagi ke ruang lainnya. Di ruang tersebut terdapat dua sisi pintu saling berhadapan, tertulis 'Ruang Autopsi'. Saat masuk ke dalamnya, perut serasa mual. Entah karena bau kimia dari ruang autopsi atau hanya karena saya pengidap maag.

Meski bau yang mengganggu bagi orang pertama kali masuk, ruangan berwarna biru itu tertata rapih dengan jejeran meja autopsi jenazah.

Peralatan medis seperti alat pengukur panjang, gunting, cairan antiseptik tersedia rapi di setiap meja. Tiap-tiap meja juga terpasang lampu.

"Ada 13 meja jenazah dari ruang autopsi," tukas petugas tadi.

Masih di ruang yang sama, ada satu pintu bertuliskan 'Ruang Jenazah' di atas pintu tersebut ada indikator suhu. Petugas yang membimbing media mengatakan, suhu dalam ruang jenazah minus 14 derajat celcius.

Indikator yang terpasang di atas pintu ruang jenazah menunjukan suhu di dalamnya di angka 20.

"Ruangan itu bisa menampung 50 jenazah," kata si petugas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Urutan Autopsi

Sementara urutan proses autopsinya, jenazah yang baru diterima pihak rumah sakit terlebih dahulu diberi label, kemudian dimasukan ke ruang jenazah. Sambil menunggu proses autopsi, tim forensik mencocokan data jenazah dengan pihak keluarga.

Setelah mendapat data yang diperlukan seperti data antemortem, barulah jenazah dikeluarkan dari ruang jenazah untuk dilakukan autopsi, mencocokan data antemortem dengan data post mortem yang melekat pada jenazah.

Reporter: Yunita Amalia 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.