Sukses

Ini Penyebab DVI Kesulitan Identifikasi Jenazah Korban Lion Air JT 610

Kemungkinan, proses identifikasi akan menemui titik terang dalam jangka waktu empat hingga delapan hari ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Disaster Victim Identification (DVI) kesulitan mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya Lion Air JT 610 yang berada di 24 kantong. Hingga saat ini, tidak ada satupun korban yang teridentifikasi.

Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan, telah memeriksa 24 kantong jenazah. Isinya 87 bagian tubuh manusia.

Tim pun mengambil data antemortem dari 185 keluarga korban Lion Air JT 610. Dari jumlah itu, 147 keluarga juga telah diambil sampel DNAnya. Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil.

"Kami sampaikan hari ini belum bisa mengidentifikasi satu pun korban dari 24 kantung jenazah yang kita terima sampai siang tadi," ucap dia di RS Polri Kramatjati, Selasa 30 Oktober 2018.

Arthur menjelaskan, penyebab sulitnya mengindentifikasi karena kondisi jenazah korban Lion Air JT 610 sudah dalam keadaan tidak utuh.

"Yang terima adalah body part memang ada beberapa ciri spesifik yang ditemukan tapi kita belum bisa merilis itu karena dari data antemortem ada beberapa keterangan keluarga ada yang mempunyai keluarga ciri yang sama," ujar dia.

Kemungkinan, proses identifikasi akan menemui titik terang dalam jangka waktu empat hingga delapan hari ke depan.

"Belum bisa kita tetap menunggu hasil DNA. Yang paling cepat empat sampai delapan hari memperoleh hasil," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tambahan Kantong Jenazah

Rumah Sakit Polri Kramat Jati kembali menerima dua kantong jenazah dari Tim SAR sore tadi. Namun, Arthur belum dapat memastikan apa isi dari kantong tersebut.

"Sore ini kita terima 2 kantong jenazah yang sebentar lagi kita periksa isi dari 2 kantong jenazah ini seperti apa dan kita akan tindak lanjut pemeriksaan forensik," tukas Arthur.

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di Tanjung Karawang setelah dilaporkan hilang kontak pada sekitar pukul 06.33 WIB Senin 29 Oktober 2018. Pesawat tersebut membawa 189 orang, termasuk penumpang dan kru pesawat.

Penumpang itu terdiri dari 178 orang dewasa, 1 anak-anak, dan 2 bayi (infant). Untuk kru pesawat terdiri dari 2 kokpit kru dan 6 orang awak kabin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.