Sukses

Sakit Gigi, Copilot Lion Air JT 610 Harvino Harusnya Tak Diizinkan Terbang

Setahu Vivi, sang kakak tak boleh terbang karena giginya berlubang.

Liputan6.com, Jakarta - Vini Wulandari (36), adik dari copilot Harvino penerbang pesawat Lion Air JT610 mengaku tak mendapat firasat buruk mengenai kecelakaan yang dialami sang kakak.

Dia yang berkomunikasi dua hari sebelum kecelakaan itu mengetahui kalau kakaknya sedang tidak terbang.

"Makanya saya kaget, pertama yang kasih tahu itu teman saya di Surabaya, lalu saya cek dengan menelpon kantor Lion Air tapi sibuk, saya hubungi kakak saya juga dia enggak tahu, terus saya telpon istrinya juga enggak tahu, tapi dia bilang memang ada terbang. Dari situ merasa perasaan jadi eggak enak," kata Vini di Perumahan Serpong Green Park 2, Ciater, Tangerang Selatan, Selasa (30/10/2018).

Setahu Vivi, sang kakak tak boleh terbang karena giginya berlubang.

"Kan enggak boleh kalau lagi sakit gigi. Tapi kata istrinya, sebelumnya sudah terbang juga. Kemarinya dari Malang, benar memang rutenya Pangkalpinang, dia jalan pagi naik jemputan dari rumah," terang dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Baru 4 Tahun Bekerja

Harvino kata dia, baru 4 tahun ini bekerja sebagai copilot di Lion Air, sebelumnya dia adalah pekerja di Angkasa Pura dengan tugas di Air Traffic Cintroller (ATC).

"Keluarga kami ini memang di Bandara, dulu ayah saya juga di AP I Semarang, Vino memang bercita-cita banget menjadi pilot. Saya berdoa yang terbaik buat kakak saya. Saya masih berharap ada mukjizat," ucap Vivi.

Pesawat Lion Air tipe B737 Max dengan nomor penerbangan JT 610 itu dilaporkan hilang kontak seikar pukul 06.33 WIB saat terbang dari Bandar Udara Soekarno - Hatta, Banten menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkalpinang. Beberapa menit kemudian pesawat dilaporkan jatuh.

Pesawat nahas tersebut membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak - anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima orang kru lainnya. Saat ini otoritas yang berwenang masih mencari dan evakuasi korban.

 

Reporter : Kirom

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.