Sukses

Top 3 News: Cara Cerdas Hadapi Hoaks Penculikan Anak

Top 3 News, polisi mengimbau lakukan klarifikasi konfirmasi ke kepolisian terdekat apabila tersebar kabar hoaks tentang penculikan anak. Dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas faktanya.

Liputan6.com, Jakarta Top 3 News, media sosial hingga kini kerap digunakan pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk menyebarkan berita bohong atau hoaks yang kerap menimbulkan keresahan di masyarakat.

Belum lama ini hal tersebut terjadi Bandar Lampung. Tiga perempuan bercadar sempat dicurigai sebagai penculik anak. Dalam video amatir yang  viral di media sosial, ratusa massa mengerumuni ketiganya, lalu membawa ke kantor polisi.

Lantas, seperti apa imbauan polisi agar masyakarat tak cepat termakan berita hoaks?

Belakangan kabar penculikan tersebut tidak benar. Ketiganya merupakan bibi dari siswi SD tersebut. 

Sementara itu, pembakaran bendera HTI masih menjadi isu paling hangat yang dibicarakan. Menurut Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif, bendera yang dibakar anggota Banser, bukan bendera tauhid.

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 28 Oktober 2018:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Marak Hoaks Penculikan Anak di Media Sosial, Ini Imbauan Polri

Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan isu penculikan anak yang terjadi di berbagai daerah melalui media sosial. 

Polri mengimbau masyarakat lebih cerdas dalam menyikapi informasi, video ataupun gambar yang beredar melalui media sosial. Masyarakat juga diimbau tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.

Warga juga diimbau untuk tidak mudah main hakim sendiri ketika menemukan orang mencurigakan. Apalagi isu yang beredar menyebutkan, rata-rata pelaku penculikan berpura-pura sebagai orang gila.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Masyarakat Pulau Buru Diminta Tidak Santap Kepala Ikan karena Beracun

Pakar kimia dan lingkungan Universitas Pattimura Elahnpatti Ambon, Dr Justinus Male mengingatkan masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Buru dan Pulau Ambonagar, jangan mengonsumsi kepala maupun tulang ikan karena sudah mengandung bahan beracun mercuri dan sianida.

Penelitian ini sudah dilakukan sejak 2015, setelah maraknya aktivitas penambangan emas ilegal di Gunung Botak, Gogorea, dan Anahoni yang menggunakan berton-ton mercuri dan sianida.

Berikut ini beberapa hal yanh harus dilakukan warga saat membeli ikan segar di pasar.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Wakil Ketua PWNU DKI Sebut Bendera yang Dibakar Banser Bukan Bendera Tauhid

Menurut Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Samsul Ma'arif, bendera yang dibakar oleh anggota Banser dalam peringatan Hari Santri Nasional itu bukanlah bendera tauhid.

Dia mengimbau kepada semua warga negara NU dan umat Islam di Jakarta untuk tetap tenang, menjaga soliditas.

PWNU DKI tidak ingin warga terprovokasi dengan isu-isu dan pernyataan-pernyataan yang bisa memecah belah umat.

 

Selengkapnya... 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.