Sukses

BIN Dinilai Komitmen Bantu Bangsa saat Pandemi Covid-19

Sejak Covid-19 meresahkan warga Indonesia pada Maret 2020 lalu, Presiden Jokowi memerintahkan BIN turut membantu pemerintah dalam menangani persoalan pandemi ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar politik Boni Hargens menilai, Badan Intelejen Negara (BIN) berkomitmen membantu bangsa dan negara di masa pandemi virus corona Covid-19. Menurut Boni, hal tersebut tertuang dalam UU nomor 11 tahun 2011 tentang Intelijen.

Boni mengatakan, ketika skala peningkatan korban Covid-19 makin meresahkan sejak Maret 2020, Presiden Joko Widodo memerintahkan BIN turut membantu pemerintah dan negara dalam menangani persoalan pandemi ini.

Atas dasar perintah itu, menurut Boni, BIN bekerja keras, termasuk melalui program tes usap, atau yang dikenal dengan istilah swab polymerase chain reaction (PCR).

"Pihak manapun di dunia tidak ada yang berhasil memprediksi pandemi ini menjadi persoalan paling rumit dalam hampir setahun terakhir. Meski demikian, kita bangga dan berterimakasih kepada BIN yang sudah memperlihatkan komitmenya membantu bangsa dan negara," kata Boni dalam keterangannya, Senin (28/9/2020).

Maka dari itu, Boni berharap seluruh komponen bangsa bersyukur karena BIN ikut berjibaku membantu menangani pandemi Covid-19. Meski demikian, menurut Boni wajar jika masih ada masyarakat yang tak setuju dengan metode swab PCR.

"Bahwa masih ada kritik terhadap program tes usap, itu hal yang manusiawi. Tidak ada satupun negara di dunia hari ini yang berhasil sempurna menangani masalah pandemi ini. BIN sudah bekerja maksimal, harusnya kita hargai. TNI dan POLRI juga ikut membantu dengan caranya masing-masing," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Butuh Kerja Nyata

Menurut Boni, di era pandemi Covid-19 ini Indonesia memerlukan kerja nyata, bukan retorika kosong. Maka dari itu, Boni berharap masyarakat turut mengapresiasi kinerja BIN, bukan menambah masalah dengan mengkritik.

"Saya sendiri justru berharap, organisasi masyarakat, kelompok peneliti di kampus-kampus, dan pihak manapun ikut membantu seperti yang telah dilakukan BIN," katanya.

"Untuk bisa keluar dari kemelut ini, semua pihak harus bersikap bijaksana, menahan diri untuk tidak saling mencerca, sambil terus melakukan hal positif untuk kebaikan bersama," Boni menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.