Sukses

Dipecat Anies karena Gusur PAUD, Camat Tamansari Sebut Politis

Firmanudin angkat bicara. Menurutnya, keputusan itu sangat politis.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memecar Camat Tamansari Jakarta Barat Firmanudin karena menyetujui pembongkaran bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tunas Bina.

Firmanudin angkat bicara. Menurutnya, keputusan itu sangat politis.

"Memang pembongkaran PAUD tersebut karena tidak memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan), semuanya juga tidak ada, ini artinya (pemberhentian jabatan) kan sudah campur tangan politis," ujar Firmanudin di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Firmanudin merasa masih belum dicopot dari jabatan secara resmi. Namun masih dalam pemberhentian jabatan sementara sambil menunggu pemeriksaan.

Dia menegaskan, pembongkaran bangunan PAUD sesuai prosedur dan bukti-bukti pembongkaran sudah ada di tangan pihak Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Tamansari.

"Di satpol PP besok ada bukti seperti apa, kan ada tim pemeriksa, ada investigasinya, nanti hasilnya ada," lanjut Firmanudin.

"Yang penting bagi saya adalah, saya bukan koruptor, saya bukan orang yang didzolimin, biarin saja lah," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anies Pecat

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan memberhentikan Camat Tamansari Jakarta Barat, Firmanudin, yang dianggapnya lalai dalam tugas terkait pembongkaran PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Tunas Bina Pinangsia saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

"Saya butuh pemimpin di tingkat wilayah yang bijaksana, sore itu juga sudah saya berhentiin," ujar Anies. 

Mantan Menteri Pendidikan ini menilai camat Taman Sari tidak bijak dalam menjalankan tugas. Karena itu, ia dicopot dari jabatannya.

"Ini masalah kebijaksanaan dalam menjalankan tugas itu menggunakan kebijaksanaan, jadi ini lagi jam belajar. Saya nutup Alexis saja enggak nyerbu pake pasukan cukup tanda tangan," ucapnya

"Karena memang sebetulnya enggak usah ada kesepakatan, problemnya saat eksekusi waktunya caranya," tambahnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.