Lelang untuk Gempa Palu, Jaket dan Kemeja Menhub Laku Rp 550 Juta

Yusron Fahmi/Liputan6.com — Menhub lelang jaket untuk korban gempa Palu.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melelang sejumlah barang miliknya untuk membantu korban gempa Palu-Donggala. Dia melelang setidaknya dua barang, yakni jaket dan kemeja Asian Games 2018.

Selain Budi Karya, turut juga di acara tersebut gitaris Slank, Abdee Negara atau Abdee Slank. Abdee melelang topi bertulisan 'Slank' dan jas berbahan corduroy.

Barang-barang itu terjual dengan harga cukup tinggi, misalnya jaket berwarna krem milik Menhub terjual seharga Rp 250 juta, kemeja Asian Games Rp 300 juta, dan topi Abdee 'Slank' seharga Rp 150 juta.

Menurut Budi Karta, inisiatif lelang barang itu berawal dari pertemuannya dengan Abdee Slank di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, beberapa hari pascabencana. Saat pertemuan itu, Abdee bercerita tentang kondisi keluarganya kepada Menhub Budi Karya.

"Bermula dari orang-orang berhati mulia, saya beruntung Bapak-Ibu berhati mulia hadir di sini. Saya hari kedua ke Palu dan saat itu menemui Mas Abdee. Mas Abdee turun dari pesawat dan bercerita, 'Om saya nggak ada'," kata Budi Karya di lokasi acara, Hotel Bidakara Jakarta, Senin 15 Oktober 2018 malam.

Abdee pun punya kisah tersendiri tentang Donggala dan Palu. Dia lahir di Donggala dan menghabiskan masa remajanya di Palu.

"Sebagai orang yang lahir di Donggala, yang remajanya di Palu, sebagai orang yang punya banyak teman, kerabat di sana," cerita Abdee.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Lelang

Abdee menuturkan para korban tak hanya butuh bantuan logistik, tapi juga perhatian. Karena itu, dia mengapresiasi acara lelang barang tersebut dan berharap dana hasil lelang itu bisa membangkitkan semangat para korban.

"Perhatian itu sangat penting. Dari semua bantuan yang ada, perhatian adalah hal yang tidak kalah penting. Perhatian adalah obat yang memberikan tenaga agar bisa bangkit lagi, membangun keluarga, membangun kotanya," harap Abdee.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Berhasil menerapkan sistem ganjil genap Tol Bekasi Barat dan Timur, adan Pengelola Transportasi Jabodetabek mengusulkan sistem jalan berbayar atau ERP ke Jakarta.