Sukses

Pendaki Berkaki Satu Sabar Gorky Panjat Tiang Kapal di Pembukaan Asian Para Games 2018

Kembang api dan pertunjukan teatrikal mewarnai pembukaan Asian Para Games 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Kembang api dan pertunjukan teatrikal mewarnai pembukaan Asian Para Games 2018. Sejumlah kesenian dan simbol kekayaan Indonesia dipertontonkan. Di antaranya tarian dari Papua, Tari Kecak dari Bali, dan penampakan Komodo (Varanus komodoensis).

Penampilan penari dengan kursi roda, yang bergerak lincah, menerbitkan rasa kagum. Ada juga Sabar Gorky, pendaki berkaki satu yang telah menaklukkan sejumlah puncak tertinggi dunia.

Sabar dengan cekatan memanjat tiang kapal miniatur yang ada di panggung pembukaan Asian Para Games 2018. Ia melepas layar kapal dan menggantinya dengan bendera Asian Para Games.

Sabar Gorky adalah penyandang disabilitas yang hanya memiliki kaki kiri. Kaki kanannya sudah lama diamputasi lantaran terlindas kereta api pada 1996.

Meski hanya punya satu kaki, Sabar Gorky telah menaklukkan puncak Gunung Elburs di Rusia dengan ketinggian 5.642 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Carstenzs di Papua dengan ketinggian 4.884 mdpl, dan Gunung Kilimanjaro di Tanzania dengan ketinggian 5.895 mdpl.

"Belum tentu orang fisiknya normal, belum tentu diberikan kesempatan ke sana. Itulah yang dirasakan batin ini," kata Sabar kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Asian Para Games adalah ajang olahraga terbesar untuk para atlet dengan disabilitas yang digelar di benua Asia.

Asian Para Games di Jakarta tahun ini adalah yang kali ketiga digelar.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

 

Saksikan video terkait Asian Para Games berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontingen Dua Korea Bersatu

Kontingan Korea Selatan dan Korea Utara kembali bersatu dalam parade Asian Para Games 2018 di Indonesia, Sabtu 6 September 2018.

Terlihat kontingen dari dua negara berbaris di bawah naungan bendera unifikasi. Para atlet difabel, yang berjalan kaki maupun mengenakan kursi roda, terlihat tersenyum lebar, bersemangat untuk berlaga dalam pertandingan maupun perlombaan yang digelar.

Semangat mereka memberikan pelajaran berharga bagi kita: bahwa keterbatasan fisik tak menghalang seseorang untuk berkarya dan memberi kebanggaan bagi bangsa.

Seperti dikutip dari Mainichi, atlet Korut dan Korsel akan bersama dalam ajang renang dan tenis meja.

"Kami akan berparade bersama dalam upacara pembukaan," kata salah satu official dari tim Korea Selatan, saat melihat kontingen Korut memasuki desa atlet. "Saya menyambut baik langkah ini. Luar biasa."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.