Sukses

Pasar Mulai Menggeliat di Palu Seminggu Usai Gempa, TNI Berjaga Ketat

Aparat TNI bersenjata lengkap menjaga ketat aktivitas di pasar, untuk menghindari terjadinya penjarahan usai gempa dan tsunami Palu.

Liputan6.com, Jakarta - Seminggu setelah gempa dan tsunami menerjang, kegiatan jual-beli di Palu, Sulawesi Tengah, berangsur-angsur mulai menggeliat.

Aktivitas perekonomian salah satunya terlihat di Pasar Masomba di Jalan Tanjung Manimbaya, Tatura Utara, Palu Selatan, Kota Palu.

Para pedagang yang juga menjadi korban mulai membuka kios mereka untuk berdagang beras, sayur mayur, dan kebutuhan pokok lainnya. Pembeli pun mulai lalu-lalang berbelanja kebutuhan hidup sehari-hari.

Harga-harga kebutuhan pokok umumnya tidak menanjak. Salah seorang pedagang bernama Tika menyebut, yang mengalami kenaikan hanya sayur-mayur dari semula Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu. Selebihnya barang lain dijual dengan harga normal.

"Cuma sayur aja yang naik," ucap Tika, Sabtu (6/10/2019).

Tika saat ini mengkhawatirkan stok barang dagangan yang sudah mulai menipis.

"Insya Allah yang dijual masih ada untuk satu mingguan. Tapi nggak lengkap," ujar dia.

Kekhawatiran juga dirasakan Abdi, seorang pedagang beras. Dia membuka kiosnya pada hari kedua setelah gempa dan tsunami, dan sekarang stok beras sudah habis.

"Saya jual jenis Bramo, Kepala, Canur, Superwin, Cimandi. Sekarang sudah habis, borong sama pengungsian," ujar dia.

Abdi menjelaskan, stok berasnya habis terjual karena tidak menaikkan harga beras sedikit pun. 

"Saya jual normal saja. Sebelum gempa dan tsunami terjadi di Palu, harga per kilo Rp 11 ribu. Setelah gempa segitu juga, makanya cepet habis," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran TNI

Dimulainya aktivitas perekonomian tidak lepas dari peran TNI. Selama pasar dibuka, sepuluh personil TNI disiagakan. Para aparat bersenjata lengkap ini menjaga ketat aktivitas di pasar untuk menghindari penjarahan.

"Kita tahu bersama dalam beberapa waktu kemarin masih terjadi beberapa upaya masyarakat menjarah. Makanya kita siapkan. Selain itu juga untuk kegiatan evakuasi, mengambil jenazah di tempat pencarian dan penyelamatan," kata Kapendam XII/Kolonel Inf Muhammad Thohir.

Selain di pasar, Thohir mengatakan, saat ini di Balaroa juga sudah ditempatkan 200 personil. Kemudian di Korem 350 orang. Lalu di Sigi dan Jalan KM Soeharto 250 orang. Terakhir, Donggala 200 orang.

 

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.