Sukses

Polisi Datangi RS Bina Estetika Terkait Kabar Ratna Sarumpaet Operasi Plastik

Polda Metro Jaya telah menyelidiki kabar dugaan penganiayaan aktivis [Ratna Sarumpaet.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota polisi dari Polda Metro Jaya menyambangi Rumah Sakit Khusus (RSK) Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018). Kedatangan mereka terkait kabar aktivis Ratna Sarumpaet melakukan operasi plastik di rumah sakit tersebut pada 21 September 2018.

Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 10.15 WIB, pihak kepolisian datang menggunakan mobil bertuliskan Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Tiga orang polisi langsung turun dari mobil tersebut.

Mereka langsung masuk ke dalam RSK Bina Estetika dan menolak memberikan komentar terkait kedatangannya. Kasubdit Ranmor Polda Metro Jaya AKBP Sapta juga sempat terlihat di lokasi. Namun, dia juga menolak memberikan keterangan terkait kehadirannya.

Sejumlah polisi berpakaian bebas juga berjaga di luar RSK Bina Estetika. Pihak keamanan RSK Bina Estetika pun tak memperbolehkan para awak media bertemu dengan Bagian Operasional RSK Bedah Bina Estetika Farhan dan Manajer Medis RSK Bina Estetika Dr Inggrid.

"Maaf di luar saja. Kami tidak ada informasi," ujar seorang petugas keamanan RSK Bina Estetika, Rabu (3/10/2018).

Polda Metro Jaya telah menyelidiki kabar dugaan penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Kabar ini viral di media sosial. Dari foto yang beredar, aktivis perempuan itu mengalami luka lebam dan bengkak di bagian wajah hingga sulit dikenali.

Berdasarkan pengakuan pihak Ratna Sarumpaet, dia dianiaya orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada 21 September 2018

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Pastikan Tak Ada Pengeroyokan

Jajaran Polda Jawa Barat memastikan tidak ada tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan terhadap aktivis sosial Ratna Sarumpaet di wilayahnya. Polisi memiliki sejumlah bukti terkait hal itu.

"Tidak ditemukan bukti-bukti kejadian 170 jo 351 (penganiayaan secara bersama-sama) dengan korban RS (Ratna Sarumpaet) di Jabar," ujar Direktur Reskrimum Polda Jawa Barat Kombes Umar Surya Fana saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Umar menuturkan, pihaknya langsung menyelidiki informasi penganiayaan terhadap Ratna Sarumpaet yang sempat viral di media sosial. Polisi langsung mengecek sejumlah rumah sakit di Bandung dan sekitarnya.

Dari total 26 rumah sakit di Bandung dan delapan di Cimahi yang ditelusuri, polisi tidak menemukan adanya pasien bernama Ratna Sarumpaet pernah dirawat di sana.

Berdasarkan pengakuan pihak Ratna, dia dianiaya orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018. Dia kala itu baru pulang bersama rekannya dari Sri Lanka dan Malaysia setelah mengikuti konferensi internasional.

Umar memastikan, pihaknya tidak menemukan jejak keberadaan Ratna Sarumpaet di Bandung pada rentang waktu 20-24 September 2018. Namanya juga tidak terdaftar dalam manifestasi penerbangan di Bandara Husein Sastranegara.

"Kemudian tanggal 20-24 (September) tidak ada kegiatan internasional yang melibatkan orang asing di Bandung. Kemudian CCTV di sepanjang bandara juga tidak pernah ada atau terlihat ibu itu," ucap Umar.

 

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.