Sukses

Puluhan Warga Cianjur Diduga Keracunan Makanan Usai Syukuran Kepala Desa

Dugaan sementara, puluhan warga keracunan akibat menyantap hidangan saat syukuran di rumah Kepala Desa Wangunjaya.

Liputan6.com, Bogor - Puluhan warga Kampung Seuseupan, Desa Wangunjaya, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan massal. 34 orang di antaranya dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur.

Dugaan sementara, puluhan warga keracunan akibat menyantap hidangan saat syukuran di rumah Kepala Desa Wangunjaya, Misbahudin, yang baru pulang dari tanah suci pada Jumat 14 September 2018.

Sebagian warga mulai mengeluhkan gejala mual, pusing, dan muntah pada Sabtu siang. Keluhan dengan gejala yang sama terus bertambah banyak, Minggu (16/9/2018) siang.

"Warga langsung dirujuk ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan pertolongan medis," kata Camat Cugenang, Slamet Riyadi, saat dikonfirmasi.

Ia menyebutkan, jumlah warga yang mengalami gejala keracunan ada sekitar 50 orang. 20 orang dirujuk ke puskesmas dan 30 orang lainnya dirujuk ke RSUD Sayang Cianjur.

Slamet mengatakan, pihak dokter puskesmas sudah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab warganya mengalami keracunan.

"Hasilnya baru ketahuan beberapa hari kemudian," kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

34 Orang Dirujuk

Staf Humas RSUD Sayang Cianjur, Malfi Alman menyebutkan, jumlah warga yang di rujuk ke rumah sakit milik pemerintah daerah itu sebanyak 34 orang. 15 orang laki-laki, 15 orang perempuan, dan empat orang balita. Namun, empat orang di antaranya sudah diperbolehkan pulang.

Mereka mengaku mulai merasakan mual, pusing, dan muntah-muntah usai mengkonsumsi hidangan yang dibagikan dalam wadah styrofoam saat syukuran kepala desa di daerah mereka.

"Sebagian ada yang diinfus. Sekarang kondisinya sudah membaik setelah diberi obat dan diinfus, cuma masih lemas," ujar Malfi.

Sementara itu, Solihin yang turut hadir acara syukuran mengungkapkan, warga mulai merasakan mual dan pusing usai menyantap nasi uduk dalam kemasan styrofoam yang dibagikan kepala desa.

"Sehari kemudian, berturut-turut warga banyak yang ngeluh lemas, mual, dan muntah-muntah," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.