Sukses

Mentan Amran Sulaiman Tuai Pujian dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI

Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Mentan hujan apresiasi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, mendapat 'hujan' apresiasi saat mengikuti Rapat Kerja Komisi IV DPR RI pada Rabu (12/9/2018). Selain memberikan masukan dan saran, hampir seluruh anggota Komisi IV DPR RI juga menyampaikan apresiasi kepada Amran dan jajarannya di Kementerian Pertanian (Kementan).

Anggota Komisi IV dari daerah pemilihan (Dapil) Bali, A.A. Bagus Adhi Mahendra, memuji program pipanisasi Kementan yang manfaatnya kini sangat dirasakan petani. Ia mencontohkan, lahan Jembrana yang dahulu tidak teraliri air, dengan adanya program pipanisasi sekarang teraliri air.

“Nanti Bapak Menteri bisa tinjau ada perkebunan kakao dengan ketinggian pohon 50 cm sudah bisa menghasilkan buah yang super. Pipanisasi ini bagus dilanjutkan karena manfaatnya langsung terasa,” ujar Adhi.

Sementara itu, Daniel Johan, Anggota Komisi IV Dapil Kalimantan Barat, mengaku mendapat informasi dari petani yang merasakan manfaat alat mesin pertanian (alsintan) hand tractor dari Kementan.

“Selama reses banyak aspirasi petani yang membutuhkan power threseher. Banyak yang sudah merasakan manfaat hand tractor yang cukup banyak dibagikan. Selanjutnya, power threseher bisa jadi aspirasi yang direalisasikan,” ucapnya.

Anggota Komisi IV Dapil Papua Barat, Michael Wattimena, menyampaikan bahwa Komisi IV DPR RI mendukung kebijakan dan kinerja Kementan, terutama soal impor beras.

“Kita semua tahu kinerja Pak Menteri dan kita semua bela Pak Menteri soal importasi beras. Pak Menteri bilang produktivitas tinggi, stok beras Bulog penuh. Kita semua lakukan pembelaan bukan asal pembelaan, tapi atas dasar kinerja Pak Menteri dan laporan stok yang ada,” kata dia.

Bekerja untuk stabilisasi pangan dan kesejahteraan petani

Menanggapi saran dan hujan apresiasi Anggota Komisi IV DPR RI, Amran memastiikan Kementerian yang dipimpinnya mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan petani. Begitu pula dengan Rancangan Anggaran Kementan Tahun Anggaran 2019 yang disampaikan dalam Rapat Kerja.

"Cara kami merancang anggaran sekarang kami fokus sektor produksi dan kami mengutamakan kepentingan petani," ujarnya.

Amran menjelaskan, ia memangkas anggaran operasional untuk biaya seminar, perbaikan kantor, hingga biaya membeli kendaraan operasional dan dinas. Dari 48 persen, porsinya menjadi tinggal 8 persen.

"Kami mendahulukan petani, membeli bibit, memperbaiki irigasi, penyediaan alat mesin pertanian,"ucapnya.

Berdasarkan Surat Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan RI, pagu anggaran Kementan Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 21,7 triliun. Adapun alokasi anggaran terbesar diberikan untuk Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Hasil Tanaman Pangan di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebesar Rp6 triliun.

Selanjutnya, Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian di Ditjen Sarana dan Prasarana Pertanian yaitu sebesar Rp5,1 triliun. Kendati pagu anggaran Kementan tahun ini lebih kecil dari tahun sebelumnya, yang mencapai Rp22 triliun, Amran menyampaikan hal tersebut bukanlah masalah selama mampu meningkatkan kreativitas.

"Tidak masalah. Kita ini kan regulator. Produksi bisa meningkat dengan regulasi, ada Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) kami cabut 241. Dampak positifnya adalah investasi meningkat, produksi meningkat. Justru kita jangan pesimis, kita harus kreatif dengan anggaran yang terbatas," kata dia.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.