Sukses

Penjualan Elektronik di Glodok Tak Terpengaruh Pelemahan Rupiah

Sejumlah pedagang makanan mengaku dirugikan akibat imbas melemahnya rupiah saat ini, terutama produsen tahu yang menggunakan kedelai impor.

Fokus, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika memberatkan para perajin tahu industri rumah tangga yang was-was akan merugi. Pasalnya, seiring menguatnya dolar atas rupiah, harga kacang kedelai impor terus meningkat.

Padahal, para produsen tahu itu tak bisa menaikkan harga jual karena takut tidak laku.

Sementara, meroketnya nilai tukar dolar amerika terhadap rupiah, ternyata belum mempengaruhi penjualan barang elektronik di pusat bisnis Glodok, Jakarta Barat.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Kamis (6/9/2018), aktivitas pedagang pada Rabu sore, kemarin, tampak seperti hari hari biasa. Sejumlah pedagang bahkan mengaku penjualan barang elektronik masih berjalan normal, meski nilai tukar dolar Amerika menguat.

Kondisi yang sama juga dirasakan pedagang buah impor. Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ternyata belum mempengaruhi harga buah impor. Salah satunya perdagangan buah impor di Pasar Induk Buah Kramat Jati, yang masih berlangsung normal.

Dampak pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini tak begitu berdampak pada harga buah impor, karena beriringan dengan musim panen. Kenaikan harga buah lebih dipengaruhi oleh faktor cuaca serta terhambatnya pengiriman. (Galuh Garmabrata)