Sukses

Menaker Apresiasi Atlet Asian Games 2018 yang Berasal dari Keluarga Pekerja Migran

Menaker apresiasi Atlet Asian Games 2018 dari keluarga pekerja migran.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan memberikan apresiasi kepada tiga atlet peraih medali emas Asian Games XVIII Tahun 2018 yang merupakan anak mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ketiga atlet itu adalah Rindi Sufrianto, Aries Susanti Rahayu (panjat tebing), dan Aji Bangkit Pamungkas (pencak silat). 

Atlet panjat tebing Rindi Sufrianto asal Probolinggo Jawa Timur, merupakan anak PMI yang telah bekerja di Malaysia selama lebih kurang 14 tahun. Aries Susanti Rahayu merupakan anak dari Maryati, mantan PMI di Kuwait Timur Tengah. Sementara itu, Aji Bangkit Pamungkas anak dari mantan PMI Taiwan asal Ponorogo Jawa Timur Nurul Laili. 

"Penghargaan kepada mereka merupakan wujud apresiasi bagi putra putri terbaik bangsa. Orangtua mereka merupakan stakeholder Kemnaker sekaligus pahlawan devisa bagi Indonesia," ujar Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, seusai menyerahkan penghargaan bagi atlet Asian Games 2018 di Innovation Room Kemnaker, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Ketiga atlet peraih emas tersebut masing-masing memperoleh apresiasi sebesar Rp 25 juta dari BRI, Rp 25 juta dari BNI dan Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) selama 48 bulan dari BPJS Ketenagakerjaan, serta apresiasi Kemnaker.

Dalam sambutannya, Hanif berpesan agar semua pihak agar tidak menganggap remeh PMI. Selain pekerjaan halal, PMI juga telah memberikan kontribusi signifikan bagi Republik Indonesia. Sumbangan devisa PMI berada di urutan ke-enam terbesar.

“Jangan anggap remeh PMI, karena PMI pekerjaan halal dan pekerjaan baik. Devisa nomor satu sawit, nomor enamnya PMI," ucapnya.

Hanif mengatakan, menjadi pekerjaan pemerintah ke depan untuk meningkatkan level PMI agar mereka yang bekerja di luar negeri dan tingkatannya menjadi lebih baik. Pesan kedua darinya adalah keluarga yang terus bekerja keras untuk melakukan investasi tebaik bagi anaknya, merupakan keluarga hebat dan bisa menjadi inspirasi bagi semua orang di Indonesia.

“Saya ingin ke depan anak TKI tak melahirkan TKI. Saya ingin anak TKI melahirkan atlet panjat tebing. Saya ingin anak TKI melahirkan menteri, Saya ingin anak TKI menjadi presiden," kata dia.

Hanif menambahkan, pihaknya merasa bangga atas prestasi para atlet dari keluarga PMI dalam meraih prestasi.

"Kami bangga dalam situasi ekonomi keluarga yang kurang menguntungkan namun mereka dapat berprestasi besar. Sebagai anak PMI yang telah memberikan dharma baktinya mengharumkan negara dan bangsa dalam kancah olahraga internasional, maka atas capaian keberhasilan tersebut kami mengucapkan selamat dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya," ujarnya.

 

Sementara itu, Aries Susanti Rahayu mengucapkan terima kasih kepada Hanif yang sudah memberikan perhatian dan mengapresiasi para atlet yang merupakan anak mantan PMI. Begitu pula dengan Aji Bangkit Pamungkas.

“Pesan buat anak-anak PMI jangan pernah minder, jangan pernah merasa kecil di mata anak-anak yang lain. Kita sama, kita mempunyai derajat yang sama, kita juga bisa membahagiakan kedua orangtua kita, dan kita bisa juga membuat kedua orangtua kita bangga dengan prestasi-prestasi kita. Tetap semangat dan terus berjuang bagi keluarga kita,” ucapnya.

Adapun Rindi Sufriyanto menambahkan bahwa sebagai anak PMI, ia akan tetap berusaha bekerja keras melalui olahraga sehingga  bisa membahagiakan kedua orangtua dan bangsa indonesia dengan mengibarkan bendera merah putih di level internasional. 

Seperti diketahui para peraih medali di Asian Games 2018 juga telah menerima bonus dari pemerintah yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta. Penyerahan bonus tersebut dilakukan sebelum ditutupnya pesta olahraga terbesar se-Asia itu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Di Asian Games Tahun 2018, Kontingen Indonesia berhasil mengoleksi 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu. Indonesia berada di posisi ke-empat dari 45 negara yang mengikuti ajang Asian Games 2018.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.