Sukses

Soal Persekusi, JK: Ustaz Abdul Somad Luar Biasa

JK berharap ada evaluasi untuk mencari tahu penyebab masyarakat menolak ceramah Ustaz Abdul Somad.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) turut prihatin dugaan intimidasi yang diterima Ustaz Abdul Somad di sejumlah daerah. Akibat intimidasi itu, penceramah yang biasa disapa UAS itu membatalkan agenda ceramahnya.

Namun, JK pun menilai harus adanya evaluasi dari masyarakat maupun pihak Abdul Somad terkait kejadian tersebut.

"Tentu kita prihatin itu bahwa Ustaz Abdul Somad yang terkenal begitu. Tapi bukan ditolak oleh aparat, masyarakat memang ada pro-kontra," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Merdeka utara, Jakarta, Selasa (4/8/2018).

Dia pun berharap ada evaluasi untuk mencari tahu apa penyebab masyarakat menolak ceramah dai asal Provinsi Riau itu.

"Tapi ini disamping tentu kita harus lihat kenapa, tentu juga evaluasi secara keseluruhan. Evaluasi di masyarakat, juga Ustaz Somad sendiri mungkin ada sesuatu yang tidak sesuai," kata JK.

JK menilai selama Somad berceramah tidak ada masalah. Dia juga memberikan fasilitas untuk Somad berceramah. "Ya tentu kita memberikan fasilitas. Kalau dia ceramah di masjid, silakan, bagus. Tidak ada masalah. Tidak pernah ada masjid yang menolaknya," ucap JK.

JK pun menilai sosok Abdul Somad merupakan ulama yang mempunyai referensi cukup kuat dalam bidang keagamaan. Dia pun menolak bila ada sejumlah isu terkait SARA yang disuarakan Somad di tiap ceramahnya.

"Lucu memang, saya ketawa-ketawa kalau dengar dia. Dan saya kira dia ustaz yang paling banyak punya referensi. Artinya kalau berbuat begini, langsung haditsnya dia tahu, ayatnya dia tahu atau pun sejarah juga tahu. Luar biasa dia ustaz," papar JK.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Abdul Somad

Ustaz Abdul Somad membatalkan ceramah di beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta. Dia mengaku pembatalan tersebut dilakukan lantaran adanya ancaman dan intimidasi terhadap kegiatan tersebut.

Hal itu disampaikan UAS melalui akun Instagram @ustadzabdulsomad pada Minggu, 2 September 2018.

Hanya saja UAS tidak menyebut dari mana dan seperti apa bentuk ancaman dan intimidasi yang diterima. Dia hanya menyebut bahwa ancaman dan intimidasi ditujukan terhadap tausiyah di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang.

Dengan pertimbangan beban panitia, kondisi psikologis jemaah, dan dirinya, maka UAS memilih membatalkan tausiah yang rencananya akan dilakukan di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri, dan Yogyakarta.

Menanggapi hal itu, polisi menyarankan Ustaz Abdul Somad (UAS) atau pihak panitia melaporkan kasus dugaan intimidasi dan ancaman yang berujung pada pembatalan ceramah di sejumlah daerah di Jawa.

"Saya menilai beliau kan merasa diintimidasi, silakan lapor. Kalau dia tidak lapor, maka polisi tidak akan menangani," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin, 3 Agustus 2018. 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.