Sukses

PPP: Tidak Ada Ceramah Ustaz Abdul Somad yang Mengarah Makar

Arsul mengimbau warga PPP di daerah tidak memanas-manasi dengan melakukan intimidasi terhadap Ustaz Abdul Somad.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani membela penceramah Ustaz Abdul Somad Batubara yang ditolak mengisi ceramah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Menurut dia, materi ceramah Abdul Somad selama ini tidak ada yang mengarah pada ujaran kebencian.

"Ustaz Abdul Somad kan tidak sama sekali membawa ujaran kebencian, tidak mengarah pada makar, tidak ada konten-konten seperti HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) dan segala macam," ujar Anggota Komisi III DPR RI itu di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/9/2018).

Arsul mengimbau warga PPP di daerah tidak memanas-manasi dengan melakukan intimidasi. Menurut dia, saat ini lebih banyak anggota PPP dan NU yang siap mengawal ceramah Abdul Somad. Jika ada warga NU yang menolak, menurut dia, itu hanya berbeda pendapat.

"Seperti di Jepara misalnya, sebelum dibatalkan begitu banyak elemen PPP dari NU juga yang bikin meme. Intinya semua siap mengawal UAS di sana," ucap dia.

Sebagai anggota komisi hukum, Arsul bakal menyuarakan agar aparat keamanan sigap menanggulangi intimidasi yang diterima Abdul Somad. Dia mengimbau kepolisian bisa mempertemukan pihak Abdul Somad dengan pihak-pihak yang menolak.

"Saya nanti di raker komisi III, meskipun ada telegram rahasia dari Kapolri, saya akan minta supaya begitu di daerah muncul kasus-kasus daerah seperti di Jateng dan Jatim, justru jajaran Polri di sana langsung sigap mempertemukan," pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Ustaz Abdul Somad

Sebelumnya, Abdul Somad melalui akun Instagram @ustadzabdulsomad pada Minggu, 2 September 2018 menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, karena membatalkan tausiahnya di beberapa daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

Pembatalan tersebut dilakukan lantaran adanya ancaman dan intimidasi terhadap kegiatan tersebut.

Hanya saja, dai yang biasa disapa UAS tidak menyebut dari mana dan seperti apa bentuk ancaman dan intimidasi yang diterimanya itu.

Dia hanya menyebut, ancaman dan intimidasi ditujukan terhadap tausiah di beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Grobogan, Kudus, Jepara, dan Semarang.

Dengan pertimbangan beban panitia, kondisi psikologis jemaah dan dirinya, maka UAS memilih membatalkan tausiah yang rencananya akan dilakukan di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri, dan Yogyakarta.

Reporter: Ahda Bayhaqi

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.