Sukses

ACTA Protes Bawaslu, Usut Mahar Sandi Tapi 3 Menteri Kampanye Dibiarkan

Ada tiga menteri yang dituding kampanye, yakni Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa Eko Putro, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Liputan6.com, Jakarta Pengacara Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Ali Lubis menegur Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu. Lewat tegurannya, Ali menilai Bawaslu telah melakukan ketidakadilan yang merugikan pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Prabowo-Sandiaga.

"Kita perhatikan kemarin kasus mahar politik, Bawaslu begitu gencar, agresif, sampai memanggil pihak terkait. Nah kenapa dalam kasus dugaan kampanye oleh tiga menteri ini Bawaslu lemah?" kata Ali Lubis di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2018).

Menurut Ali, ada tiga menteri yang dituding kampanye, yakni Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Desa Eko Putro, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Berpegang pada bukti pemberitaan media, Ali mengklaim ketiganya telah menyuarakan Jokowi dua periode saat agenda kerja mereka di masyarakat.

"Lalu kok tidak ada tindakan, ini jelas loh mereka sendiri mengeluarkan statement (mengkampanyekan Jokowi). Jadi saya mewakili ACTA melakukan protes. Kami mengingatkan, bila nota protes ini tidak diindahkan kami akan segera membuat laporan," tegas Ali mengancam.

Ali menyebut Menperin Airlangga berkampanye terselubung saat pembukaan pameran otomotif, GIIAS. Mendagri Tjahjo pun serupa, Ali menilai Tjahjo mengatakan kepada para kepala desa mengapa harus Jokowi di 2019.

Sedangkan Mendes Eko, dituding Ali mengatakan, bila pilih Jokowi maka dana desa semakin ditingkatkan.

"Kampanye jelas kenapa harus memilih Pak Jokowi, ini tidak boleh, ini menteri loh mereka, pejabat negara harus bersikap netral," Ali memungkasi.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.