Sukses

Tiga Kementerian Lahirkan Program Bekerja untuk Tuntaskan Kemiskinan

Tiga kementerian bersinergi entaskan kemiskinan melalui program bekerja.

Liputan6.com, Surabaya Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Sosial (Kemensos), serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bekerja sama mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Hal ini mereka bicarakan dalam Rapat Koordinasi dengan tema 'Bersinergi Mengentaskan Kemiskinan Melalui Program Bekerja' di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/8/2018).

Dalam rapat yang diikuti Kepala Dinas Sosial di kabupaten/kota di 10 provinsi se-Indonesia tersebut dihasilkan kesepakatan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (Bekerja). Kesepakatan ini disahkan melalui tanda tangan perawakilan dari tiga kementerian. 

Penandatanganan kerja sama diwakili Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Andi Za Dulung, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita, serta Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT Taufiq Madjid.

"Jadi, dalam program #Bekerja ini, kita (Kementerian Pertanian) bersinergi. Mulai dari Kementerian Desa, Kementerian Sosial, gubernur, bupati, dan lain sebagainya. Semuanya kita bersinergi," ujar Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman.

Program Bekerja akan menyasar masyarakat kategori miskin, yakni warga berpendapatan di bawah Rp 1,4 juta. Program dibagi ke dalam jangka pendek hingga menengah, yakni selama enam bulan ke depan. 

Bentuk bantuan berupa pemberian ayam sebanyak 50 ekor, kandang, pakan, hingga pendampingan.

"Katakanlah 50 butir telur dihargai Rp 2.000 per butir. Ayam akan bertelur setiap hari. Jika dikalikan 50  telur, maka jumlahnya 100 ribu per hari. Jika dikalikan 30 hari atau sebulan, maka mencapai Rp 3 juta," ucap Andi.

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial RI, Andi Za Dulung, menyatakan optimistis angka kemiskinan di Indonesia akan lebih cepat turun dengan adanya program Bekerja. 

"Kami optimistis program ini akan menurunkan angka kemiskinan secara permanen," kata dia.

Dalam program Bekerja, Kemensos berperan dalam hal penyelenggaraan rumusan dan pelaksanaan kebijakan penanganan fakir miskin. Banyak program bantuan dari Kemensos untuk mengurangi angka kemiskinan, di antaranya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kelompok Usaha Bersama (KUBE), dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Bantuan sosial dari Kemensos  memberikan kebutuhan dasar yang cukup bagi warga masyarakat miskin. Tapi, untuk memberikan income yang permanen ini belum ada. Ada program di Kemensos, tapi jumlahnya tidak banyak. Kita punya program 100 ribu keluarga setiap tahunnya," ujar Andi. 

 

Dalam program Bekerja, Rumah Tangga Miskin (RTM) akan mendapat bantuan investasi jangka pendek hingga jangka panjang dengan cara bekerja. Misalnya, bertani, berternak, dan bercocok tanam.

RTM merupakan rumah tangga dengan rata-rata pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga per kapita per bulan kurang dari garis kemiskinan.

"Dalam program ini memang dibutuhkan kepercayaan masyarakat. Nah, beliau (Mentan) meminta nama dan alamat warga dari Kementerian Sosial untuk menjalankan program tersebut. Karena yang menangani fakir miskin dari Menteri Sosial, otomatis datanya ada di sini. Sebagaimana UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin," ucap Andi.

Dalam penyaluran bantuan kepada 200 ribu RTM, Kementan memberikan prasyarat sebagai ketentuan penyaluran bantuan.

"Misal, berapa luas rumahnya, ada halamannya atau tidak untuk bercocok tanam. Begitu pun saat diberi bantuan untuk berternak. Kementan memberikan syarat. Setelah itu barulah diverifikasi. Kebetulan ada pendamping dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan," kata Andi.  

Dalam kerja sama tersebut, tiga kementerian melakukan koordinasi dengan dinas-dinas yang ada di tingkat provinsi hingga kabupaten, yaitu Dinas Sosial, Dinas  Pertanian, dan Dinas Desa. Harapannya, sinergi ini membawa dampak positif dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini