Sukses

BNPB: Pengungsi Gempa Lombok Kekurangan Logistik

Korban Gempa Lombok saat ini tak punya akses listrik yang padam sejak saat gempa terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengatakan, bantuan logisitik menjadi hal mendesak yang diperlukan korban bencana gempa 7 SR di Lombok.

"Makanan siap saji, obat, air bersih, selimut, tikar, sangat dibutuhkan karena ribuan pengungsi tersebar di banyak titik," ujar Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (6/8/2018).

Selain logistik, bantuan tenaga medis juga tak kalah penting. Selain korban jiwa dan korban luka, tenaga medis juga diperbantukan untuk korban mengalami trauma healer.

"Banyak balita, disabilitas, lansia, membutuhkan perawatan," lanjut Sutopo.

Saat ini ribuan pengungsi di wilayah bencana tengah berada di pengungsian. Kendati demikian, sebagian dari mereka enggan dievakuasi, karena lebih nyaman tinggal di halaman rumah masing-masing.

"Mereka tetap mengungsi di halaman rumah meski pun kondisi rumah hancur, karena mereka merasa nyaman dan ingin mengawasi harta mereka yang di rumah," terang Sutopo.

Situasi di lokasi, dijelaskan Mustopo, masih minim penerangan. Listrik yang padam berdampak tak berfungsinya penerangan di lokasi bencana. Sulitnya akses ke lokasi bencana, juga berdampak pada datangnya alat berat untuk mencari potensi korban gempa di reruntuhan bangunan.

Data sementara BNPB, 91 nyawa tercatat sebagai korban jiwa, dengan 209 lainnya dinyatakan sebagai korban luka.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.