Sukses

Alasan Moeldoko Tawari Politikus Nasdem Syahrul Yasin Limpo Jabatan di KSP

Moeldoko mengirim surat tawaran jabatan kepada Syahrul Yasin Limpo melalui Ali Mochtar Ngabalin pada Rabu (1/8/2018) kemarin.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode, Syahrul Yasin Limpo akan masuk ke lingkaran Kantor Staf Kepresidenan (KSP). Informasi itu diungkapkan Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

"Tentu akan ditempatkan sesuai dengan pengalamannya, bidangnya, pengetahuannya. Jadi Pak Syahrul tidak dalam posisi menggantikan siapa-siapa di KSP," kata Ngabalin saat dihubungi merdeka.com, Kamis (2/8/2018).

Ia menyebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang meminta Syahrul untuk bergabung. Moeldoko mengirim surat tawaran jabatan kepada Syahrul melalui Ngabalin pada Rabu (1/8/2018) kemarin.

"Saya yang membawa surat dari Pak Moeldoko ke Makassar. Ya yang pasti surat itu sudah ada beberapa hari lalu," ujar dia.

Menurut Ngabalin, politikus Nasdem itu memiliki pengalaman serta ilmu yang sangat baik dalam pemerintahan. Syahrul mampu memegang tampuk kekuasaan di Sulawesi Selatan sejak 2008 sampai 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertimbangan

Syahrul juga saat ini menjadi Komandan Komando Strategi NasDem (Kostranas). Hal itu yang menjadi pertimbangan Syahrul dianggap layak masuk ke KSP.

"Pak Syahrul kan orangnya cerdas, punya pengalaman yang panjang, punya perspektif ilmu pemerintahan baik pengalaman dan empirisnya itu kan sangat memenuhi persyaratan (untuk masuk ke KSP)," ujar Ngabalin.

Ngabalin berharap Syahrul segera berkomunikasi dengan para pimpiman Partai NasDem perihal tawaran jabatan dari KSP. Syahrul pernah menjadi kader Golkar sebelum akhirnya berlabuh di Nasdem. 

Semakin cepat ditanggapi tawaran tersebut, kata Ngabalin, maka akan semakin baik bagi pemerintah. "Jangan lama, kalau bisa secepatnya toh," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.