Sukses

Usai OTT di Sukamiskin, Menkumham Bakal Cek Lapas Pengamanan Super Maksimum

Menkumham Yasonna Laoly bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono akan meninjau lembaga pemasyarakatan super maximum security, Lapas Karanganyar, di Nusakambangan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akan meninjau lembaga pemasyarakatan super maximum security, Lapas Karanganyar, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, hari ini, Jumat (27/7/2018). Tinjauan ini dilakukan di tengah temuan sel mewah pada operasi tangkap tangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Lapas Sukamiskin.

"Menkumham dan Menteri PUPR akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rusun Pegawai Nusakambangan dirangkai dengan penandatanganan MoU dan PKS," kata Kasubag Publikasi Humas Ditjen PAS, Rika A, di Jakarta, Kamis 26 Juli 2018.

Sebelumnya, Kemenkumham pada November 2016 menyatakan segera membangun lembaga pemasyarakatan (lapas) baru di Pulau Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah dengan kapasitas 500 orang.

Pada saat itu, Yasonna menargetkan pembangunan Lapas Super Maximum Security rampung pada akhir 2017. Lapas ini akan diperuntukkan bagi narapidana berkategori high risk atau risiko tinggi.

"(Pembangunan lapas maximum security) lagi on going. (Targetnya) Desember (2017) itu terlambat dikit," kata Menkumham Yasonna ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (23/11/2017).

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Hanya untuk Teroris

Dia menjelaskan, lapas maximum security bukan hanya dibangun untuk narapidana terorisme. Narapidana narkoba dan narapidana lain yang berisiko tinggi juga akan ditampung di sana.

Lapas maxium security berlokasi di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Rencananya ada tiga lapas berkategori tersebut.

"Kami sedang bangun yang high security, satu (lapas) di Karanganyar, Batu sama Pasir Putih," ucap politikus PDIP itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.