Sukses

PDIP: Pintu Koalisi Terbuka, Tapi SBY Baperan

Masinton mengaku pintu koalisi untuk Demokrat tak tertutup.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyindir Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengungkit hubungan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Masinton menyebut Presiden ke-6 RI itu sebagai pribadi yang mudah terbawa perasaan.

"Menurut saya, tidak pas mengaitkan masalah capres ini dengan hubungan antara SBY dengan Bu Mega, mengedepankan kepentingan bangsa, bukan mengedepankan kepentingan anak, kalau ada kendala hubungannya dengan Mega, beliau belum move on dan selalu baperan," kata dia di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Masinton membantah bahwa gagalnya Demokrat masuk koalisi karena hubungan Megawati dengan SBY.

"Nggak ada hambatan apapun, mau koalisi monggo, nggak ada dihambat-hambat apapun, tidak dihalang-halangi. Semua harus sama tone-nya, soal kepentingan bangsa, bukan kepentingan orang per orang, apalagi kepentingan keluarga," ucapnya.

Kendati demikian, Masinton mengaku pintu koalisi untuk Demokrat tak tertutup. Namun, dia mengingatkan bahwa yang penting dikedepankan adalah untuk kesepakatan bersama.

"Masih dong, asal kepentingan bangsa yang diutamakan," pungkas Masinton.

Sumber: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada Megawati

 

Sebelumnya, usai bertemu Zulkifli Hasan, SBY baru secara terbuka mengungkapkan penyebab sulitnya Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi. Tiba-tiba saja, tanpa ditanya wartawan, SBY curhat.   

Ia menuturkan beberapa kali menanyakan ke Jokowi penerimaan partai pendukung Jokowi bila Demokrat bergabung.

"Setiap bertemu Pak Jokowi, saya bertanya, apakah kalau Demokrat berada di koalisi, partai koalisi bisa terima kehadiran kami. Beliau menjawab 'ya bisa, karena presidennya saya'. Itu terus terang merupakan pertanyaan saya," ungkap SBY.

Di balik itu, ia rupanya masih khawatir dengan hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Karena melihat realitas hubungan Ibu Mega (Ketua Umum PDIP) dengan saya belum pulih, jadi masih ada jarak, masih ada hambatan," kata SBY.

Hubungan keduanya merenggang sejak menjelang Pemilihan Presiden 2004. SBY yang menjabat Menko Polhukam di Kabinet Mega mengundurkan diri.

Dia kemudian maju menjadi calon presiden. Keduanya lantas bertarung di Pilpres 2004, dengan SBY keluar sebagai pemenang.

SBY berkali-kali berusaha mendinginkan hubungan dengan Megawati, termasuk dengan bantuan suami Mega, Almarhum Taufik Kiemas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.