Sukses

Top 3 News: Mencari Lapas Mewah Sukamiskin dengan Suap

Top 3 news, Fahmi Darmawangsa diduga telah menyuap Kalapas Wahid Husen untuk memberinya hunian nyaman bak apartemen di sel tahanannya di Lapas Sukamiskin.

Jakarta - Top 3 news, terkuaknya kasus suap yang dilakukan suami dari Inneke Koesherawati untuk membeli hunian mewah di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat membuat sejumlah lapas di Tanah Air ikut disidak.

Tidak hannya sel tahanan milik para koruptor, hunian napi umum juga ikut diperiksa.

Barang-barang seperti AC, microwave atau penghangat makanan, televisi, lemari es, dispenser, dan masih banyak lagi ditemukan petugas lapas. Mereka memberi waktu pada keluarga napi untuk mengambil barang-barang tersebut atau akan dialihkan ke rumah barang sitaan milik negara.

Sementara, di Lapas Sukamiskin, petugas juga membongkar puluhan saung yang biasa digunankan warga binaan untuk menerima keluarganya. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar Dodot Adi Koeswanto, saung-saung tersebut merupakan milik pribadi napi korupsi yang hanya bisa diakses oleh si pemilik saja.

Sebelumnya, terpidana kasus korupsi proyek satelit monitoring di Bakamla, Fahmi Darmawangsa, yang tak lain dari suami Inneke terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Lapas Sukamiskin. Fahmi diduga telah menyuap Kalapas Wahid Husen untuk memberinya hunian nyaman bak apartemen di sel tahanannya.

Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian di Liputan6.com, terkait aspirasi sejumlah warga Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meminta mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan untuk ikut maju dalam Pilpres 2019.

Apa tanggapan Anies?

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Rabu, 25 Juli 2018:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 5 Upaya Suami Inneke Koesherawati Sulap Sel Lapas Jadi Apartemen

KPK menangkap Wahid Husen karena diduga telah menerima suap berupa mobil jenis Mitsubishi Triton Exceed warna hitam dan 1 unit Mitsubihi Pajero Sport Dakkar warna hitam dari suami Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawangsa.

"Diduga pemberian dari Fahmi tersebut terkait fasilitas sel atau kamar yang dinikmati oleh Fahmi dan kemudahan baginya untuk dapat keluar masuk tahanan (Lapas Sukamiskin)," terang Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.

Selain mobil, ratusan juta rupiah hingga ribuan dollar juga ditemukan KPK saat memeriksa kediaman Wahid dan di dalam sel suami Inneke Koesherawati.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Anies Baswedan Sebut Warga Jateng dan Jatim Memintanya Maju Pilpres 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima sejumlah warga yang mendadak datang ke kediamannya Selasa, 24 Juli 2018 pagi. Dia mengatakan, warga dari luar kota itu menyampaikan beberapa aspirasi. Mereka juga memintanya maju Pilpres 2019.

Namun, Anies tetap pada pendiriannya yang masih ingin berada di Jakarta. Terkait kemungkinan maju menjadi capres ataupun cawapres, mantan Rektor Universitas Paramadina itu belum berbicara lebih banyak.

"Saya bilang sama semuanya, tadi mereka datang dari Situbondo, Pasuruan, Semarang, Pekalongan. Saya bilang terima kasih perhatiannya, terima kasih sampai datang ke sini. Tapi biarkan para pemimpin-pemimpin sekarang menentukan, dan saya pakai seragam nih. Kerjaan saya di Jakarta," ujar Anies Baswedan.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. Sindiran-Sindiran PKS untuk Prabowo yang Kian Dekat ke Demokrat

Pertemuan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (24/7/2018), menandai babak baru penjajakan koalisi jelang Pemilihan Presiden 2019.

Prabowo juga memberi sinyal jika AHY masuk dalam bursa cawapresnya. 

Masuknya nama AHY dalam bursa cawapres Prabowo sontak menimbulkan riak di tubuh partai yang dekat dengan Gerindra. Penolakan paling keras muncul dari PKS.

Seolah tak terima, PKS memberikan sindiran keras kepada Prabowo yang mulai berpaling ke Demokrat.

 

Selengkapnya...

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.