Sukses

Ricuh di KPU, Massa PDIP Jalan Kaki Diduga Diserobot Hummer Berlogo Perindo

Politikus PDIP Adian Napitupulu menilai, masuknya mobil mewah itu ke halaman KPU berbuntut mobil tersebut ingin menyerobot massa PDIP yang telah terlebih dahulu akan masuk ke dalam.

Liputan6.com, Jakarta - Kericuhan sempat terjadi antara massa PDIP yang berjalan kaki dengan massa Perindo di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat. Penyebabnya diduga karena mobil mewah Hummer berlogo Perindo hendak memasuki halaman KPU.

Politikus PDIP Adian Napitupulu menilai, masuknya mobil mewah itu ke halaman KPU berbuntut mobil tersebut ingin menyerobot massa PDIP yang telah terlebih dahulu akan masuk ke dalam.

"Kita sudah lebih dulu berada di depan sini. Tiba-tiba pengamanan Perindo narik-narik orang kita suruh 'minggir minggir minggir'. karena Hummernya mereka mau masuk," ucap Adian di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (17/7/2018).

Dia merasa seharusnya hal itu tidak boleh terjadi. Meskipun menggunakan mobil mewah, kata dia, seharusnya diperlakukan dengan setara dengan pihaknya yang datang dengan berjalan kaki ke sana.

Adian mengatakan, datang menggunakan mobil mewah tidak menjadikan seseorang lebih istimewa dibandingkan mereka yang hanya berjalan kaki.

"Menurut gue nggak boleh gitu dong. Mau punya hummer atau punya pabrik hummer, enggak boleh dong memperlakukan orang seperti itu. Dan kita tidak menjadi lebih rendah hanya karena jalan kaki," ujar dia.

"Bagaimanapun juga kami datang kemari kita sudah lebih dulu berada di depan sini. Kalau kemudian ada yang ingin lebih dulu masuk, yah silahkan tapi jangan gitu caranya. Ngusir-ngusir orang. Turun baik-baik permisi. Ini masuk ke barisan massa membelah massa," Adian menambahkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantah Biang Ricuh

Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq angkat bicara terkait tudingan yang menyasar kepada partainya, bahwa mobil Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo jadi pemicu kerusuhan di depan gedung KPU.

"Sama sekali tidak benar kalo mobil ketum menjadi pemicu kerusuhan. Sejak mobil ketum belum datang massa PDIP sudah rame ingin masuk," ujar Ahmad, dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (17/7/2018).

Rofiq menjelaskan, alasan hanya mobil milik ketum partainya yang dapat masuk ke dalam gedung, dikarenakan itu merupakan bagian dari ketentutan pengamanan KPU.

"Maka ketika ketum sudah datang ya otomatis mobil ketum (masuk ke gedung) KPU," kata Ahmad.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.