Sukses

KMP Trisna Dwity Kandas di Gilimanuk, 28 Penumpang Dievakuasi

KMP Trisna Dwity diduga terseret arus sehingga kandas di dekat lampu navigasi pada Sabtu 14 Juli 2018 malam.

Liputan6.com, Bali - Tim SAR dari pos Kabupaten Jembrana, Bali, kembali melakukan evakuasi terhadap 28 penumpang Kapal Motor Penumpang atau KMP Trisna Dwity yang kandas di Perairan Pelabuhan Gilimanuk.

"Dua dari 28 penumpang KMP Trisna Dwity itu anak-anak, tapi semuanya telah kami evakuasi dari kapal yang kandas. Kami memang menyiagakan personel di Gilimanuk," kata Koordinator Basarnas Jembrana Komang Sudiarsa di Negara, Jembrana, Bali, Minggu (15/7/2018).

Seperti dilansir Antara, KMP Trisna Dwity yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk diduga terseret arus sehingga kandas di dekat lampu navigasi pada Sabtu 14 Juli 2018 malam.

Sekitar pukul 21.16 Wita, nakhoda kapal tersebut minta bantuan untuk melakukan evakuasi. Sehingga bersama Polisi Perairan yang bertugas di Gilimanuk, Tim SAR meluncur ke lokasi memberikan pertolongan.

Menurutnya, evakuasi penumpang KMP Trisna Dwity dilakukan sebanyak tiga kali, hingga seluruhnya bisa dibawa ke Pelabuhan Gilimanuk dengan selamat.

Meskipun sudah selamat sampai di daratan, penumpang yang membawa kendaraan di dalam kapal tersebut harus menunggu hingga kapal bisa lepas dari wilayah kandas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tunggu Air Pasang

Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Komisaris I Nyoman Subawa yang dikonfirmasi mengatakan, KMP Trisna Dwity masih kandas. Kemungkinan menunggu air pasang besar agar bisa menuju dermaga Pelabuhan Gilimanuk.

Di perairan lampu navigasi atau yang lebih dikenal dengan lampu merah sudah berulangkali terjadi kapal kandas di wilayah tersebut.

Biasanya, akibat arus deras, kapal terseret ke arah lampu navigasi dan kandas di perairan dangkal yang penuh dengan batu karang.

Untuk bisa lepas dari kandas, kapal harus menunggu air pasang besar, sementara untuk penumpang seringkali dilakukan evakuasi oleh tim SAR dan polisi perairan.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.