Sukses

Pemerintah Simalungun Akan Bangun Monumen Tragedi KM Sinar Bangun

Tim gabungan yang telah melakukan pencarian korban selama 14 hari, akhirnya menghentikan pencarian korban kapak KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba,

Fokus, Simalungun - Tangis histeris keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun masih menyelimuti Dermaga Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara. Pasuria Sinaga, warga Panei Tonga, tidak dapat menahan kesedihannya mengenang sang keluarga yang hilang dalam tragedi ini.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, (3/7/2018), kehadiran Pasuria di Dermaga Tigaras rencananya untuk mengikuti tabur bunga yang akan diadakan Selasa siang, 3 Juli 2018, di titik tenggelamnya kapal.

Kesedihan juga dirasakan Hernauli Simarmata, warga Kota Pematang Siantar yang kehilangan suaminy dalam peristiwa tenggelamnya kapal di perairan Danau Toba. 

Sang suami bernama Ismail tewas saat dalam perjalanan mengantarakan pesanan minuman menggunakan KM Sinar Bangun. Kini, Hernauli hanya bisa pasrah dan akan terus berjuang menafkahi dua anaknya yang masih kecil.

"Mereka memastikan bahwa suami saya adalah penumpang terakhir yang naik ke kapal. Suami saya ingin kembali ke rumah setelah mengantarkan minuman ke tempat tujuan," kata Hernauli Simarmata, keluarga korban.

Sebanyak 164 orang dinyatakan hilang dalam tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun yang terjadi, pada 18 Juni lalu. Tim gabungan yang telah melakukan pencarian korban selama 14 hari, akhirnya menghentikan operasi pada hari ini.

Pemerintah juga berencana akan memasang monumen korban tragedi di Dermaga Tigaras Simalungun. (Rio Audhitama Sihombing)