Sukses

Sambangi Komnas HAM, Rekan Novel Baswedan Berharap Ada Titik Terang

Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, menyambangi kantor Komnas HAM untuk menanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan.

Jakarta - Ketua Wadah Pegawai (WP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo, menyambangi kantor Komnas HAM untuk menanyakan perkembangan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Novel Baswedan.

"Novel adalah pegawai KPK, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab WP untuk memperjuangkan pegawai KPK. WP silaturahmi ke Komnas HAM sekaligus ingin mendengar perkembangan penanganan kasus Novel di sana yang dilakukan tim Komnas," ujar Yudi, di Komnas HAM, Jumat (29/6/2018).

Menurut Yudi, memang belum ada titik temu dalam penyelesaian kasus Novel Baswedan. Dia hanya berharap agar kasus Novel bisa segera tuntas.

"Kami berharap ada hasil yang signifikan yang bisa membuka tabir gelap selama ini. Ini adalah ikhtiar kami bersama," kata Yudi.

Menurut dia, penyerangan yang terjadi terhadap Novel Baswedan tidak boleh dilupakan. Karena, bila kasus itu tidak terungkap, maka bisa saja hal yang tidak diinginkan terjadi pada pegawai KPK yang lain.

"Kita tidak boleh melupakan apalagi sampai menyepelekan kasus-kasus seperti ini. Kalau penyerangan terhadap Novel tidak terungkap, maka bisa saja ada risiko bagi pegawai KPK lainnya ditengah gencar KPK memberantas korupsi," ucap Yudi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tim Komnas HAM

Komnas HAM sudah membentuk tim pemantau kasus Novel. Tim ini terdiri dari Prof Dr Franz Magnis-Suseno, Prof Dr Abdul Munir Mulkhan, Alissa Wahid, dan Bivitri Susanti. Masa tugas memang sudah habis pada bulan Mei, namun masa tugas diperpanjang selama 3 bulan ke depan.

Novel diserang menggunakan air keras pada 11 April 2017 usai menjalani salat subuh di masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun, hingga detik ini Polri belum mampu mengungkap siapa dalang peristiwa penyerangan tersebut. Saat ini, Novel masih terus menjalani beberapa kali proses operasi untuk kesembuhan matanya.

 

Ikuti berita menarik lainnya di Jawapos

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.