Sukses

Erupsi Gunung Agung Sebab Bandara Ngurah Rai Bali Ditutup 16 Jam

Debu vulkanik Gunung Agung dinilai sangat berpotensi memengaruhi keselamatan operasional penerbangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura menutup Bandara Ngurah Rai Bali selama 16 jam akibat erupsi Gunung Agung. Penutupan berlaku hari ini mulai pukul 03.00 Wita hingga pukul 19.00 Wita.

"Penutupan bandara oleh Direktorat Navigasi Penerbangan berdasarkan evaluasi laporan pilot yang melaporkan keberadaan volcanic di ruang udara pada ketinggian 15.000 - 23.000 kaki di atas permukaan laut (AMSL)," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi dalam keterangannya, Jumat (29/6/2018).

Selain itu, kata dia, data RGB Citra Satelit cuaca Himawari pukul 01.00 Wita menunjukkan pergerakan arah angin dengan kecenderungan ke arah barat dan barat daya. Berdasarkan model trayektori BMKG itu, diprediksi abu vulkanik Gunung Agung akan memasuki ruang udara (airspace) bandara pada pagi hari.

"Seperti diketahui bersama, debu vulkanik berpotensi memengaruhi keselamatan operasional penerbangan, sehingga penutupan bandara tidak dapat dihindari," ucap dia.

Langkah-langkah persiapan, khususnya yang berkaitan dengan layanan kepada pengguna jasa bandar udara sudah diambil sesuai standard operating procedure (SOP) yang berlaku.

Ini terkait pengamanan dan pelayanan pada titik-titik konsentrasi penumpang di dalam terminal serta dengan menyiagakan transportasi darat berupa armada bus dengan tujuan Terminal Mengwi dan Pelabuhan Padang Bai kepada para calon penumpang.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk menyediakan pusat informasi pelayanan refund dan reschedule tiket untuk penumpang yang sudah melakukan pemesanan tiket," ucap Israwadi.

Tak hanya itu, dua bandara di Jawa Timur, yaitu Bandara Blimbing Sari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember ditutup akibat sebaran debu vulkanik erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali, Jumat (29/6/2018).

"Selain Bandara Ngurah Rai Denpasar, informasinya dua bandara di Jawa Timur ditutup estimasi sampai pukul 17.00 WIB," kata Kepala Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Hary T Djatmiko seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/6/2018).

Saksikan tayangan video menarik berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.