Sukses

Penantian Keluarga Korban Kapal Tenggelam di Danau Toba

Basarnas telah mengoptimalkan segala hal demi menemukan seluruh korban kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.

Liputan6.com, Simalungun - Evakuasi dan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam sudah memasuki hari keempat. Sayangnya, di hari keempat, Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, belum menemukan korban. Meski demikian, pihak keluarga korban masih memilih untuk menetap di posko dengan kondisi seadanya.

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (23/6/2018), pihak Basarnas selaku pimpinan Tim SAR berharap keluarga korban mempercayakan upaya pencarian korban kepada Tim SAR. Pihak Basarnas pun telah mengoptimalkan segala hal demi menemukan seluruh korban.

"Upaya pencarian masih terus kita lakukan, namun jumlah korban yang ditemukan belum sebanding dengan jumlah penumpang yang hilang. Proses pencarian akan kita tambah menjadi 10 hari, setelah 10 hari nanti masih ada tanda-tanda akan ditemukannya korban, ya proses ini akan masih kita teruskan," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi.

Evakuasi korban masih akan dilanjutkan Jumat pagi. Alat-alat baru akan digunakan demi mencari bangkai kapal di kedalaman 500 meter. Suasana duka menyelimuti rumah di Jalan Rawe Lima, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara.

Desi Dwi Wahyuni, anak kedua pasangan Sahari dan Suparti yang pergi berwisata ke Danau Toba bersama tunangannya Arif Chandra, hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Diduga kuat keduanya adalah penumpang Kapal Sinar Bangun yang tenggelam diperairan Danau Toba. Para tetangga dan sanak-saudara terus berdatangan berkunjung ke kediaman Desi Dwi Wahyuni untuk mengetahui kabar berita.

Desi Dwi Wahyuni sempat mengirimkan foto terakhirnya ketika dia sampai di Parapat di pinggiran Danau Toba.

Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba Senin kemarin, diduga mengangkut lebih dari 200 penumpang. (Rio Audhitama Sihombing)