Sukses

3 Tragedi Ular Piton Telan Warga Bulat-Bulat yang Paling Tragis

Dengan banyaknya kejadian ular piton makan manusia hidup-hidup, apakah kini masih banyak orang yang ingin memeliharanya?

Liputan6.com, Jakarta - Kasus manusia ditelan ular piton hidup-hidup kembali menggemparkan masyarakat Indonesia bahkan dunia. Belum lama ini korbannya adalah seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

Sebelum jasad Wa Tiba (54) ditemukan dalam perut hewan melata itu, warga sempat mengerahkan orang pintar untuk mencarinya lantaran tak kunjung pulang ke rumah.

Terakhir, korban diketahui pergi ke kebun yang letaknya sekitar 1 kilometer dari tempat tinggalnya.

Lantas apa yang menyebabkan ular piton bisa memakan manusia? Salah satunya bisa karena sangat kelaparan atau akibat habitat aslinya telah dijadikan permukiman warga. Maka tak heran jika banyak ular yang mencari korbannya di wilayah yang ditinggali manusia.

Selain itu, banyak pecinta hewan yang beranggapan ular bisa dijadikan peliharaan bahkan dianggap keluarga. Karena merasa telah dirawat dari bayi hingga tumbuh besar dengan bobot mencapai puluhan kilogram bahkan 1 ton.

Dengan banyaknya kejadian ular piton makan manusia hidup-hidup, apakah kini masih banyak orang yang ingin memeliharanya? Berikut ini beberapa tragedi ular piton telan warga bulat-bulat di Tanah Air hingga jadi sorotan dunia:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Piton Telan IRT Bulat-Bulat Saat di Kebun

Sebelum jasad Wa Tiba, seorang ibu rumah tangga, warga Desa Lawela, Kecamatan Lohia ditemukan tak bernyawa, salah satu warga terkejut saat melihat ular piton berbaring memanjang di dalam semak-semak di pinggir kebun korban.

Tak mampu bergerak, ular itu pasrah saat sejumlah warga melumpuhkannya. Mereka lalu membedah perutnya, dan menemukan wanita itu di dalam perut ular dengan pakaian yang masih utuh.

Saat jasad korban dikeluarkan, Jasad Wa penuh lendir ular dan sejumlah luka ditemukan. Di kaki berbentuk gigitan dan dua luka ditemukana di kepala korban.

Warga menduga, perempuan paruh baya itu ditelan lebih dulu dilihat dari posisi jasadnya.

"Saya kita ular tersebut sudah mengintainya dari balik rerumputan. Kemungkinan sempat diseret setelah berhasil dilumpuhkan di tengah kebun," kata Kepala Desa Lawela, La Faris.

Sementara itu, Warga Desa Lawela yang dikonfirmasi mengatakan, kejadian ini tidak ada hubungannya dengan terganggunya habitat ular. Apalagi, masih banyak hewan seperti babi dan monyet yang tak pernah diburu warga.

Sebelum ditemukan di dalam perut ular, Wa diduga tak sempat memberikan perlawanan. Diduga ular berukuran 7 meter itu dengan cepat melumpuhkan ibu dari dua anak tersebut.

Tak hanya di Tanah Air saja, insiden mengenaskan itu rupanya menjadi sorotan media luar negeri. Seperti UPI yang memberitakan kasus tersebut dengan judul "Indonesian Woman Swallowed Whole by 23-foot Python".

3 dari 4 halaman

2. Petani Sulbar Dimangsa Piton 7 Meter

Apa yang terjadi pada Wa Tiba, pernah terjadi pada seorang petani bernama Akbar, pada akhir Maret 2017. Tepatnya di Desa Salo Biro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Akbar diserang ular piton saat tengah mengambil kelapa sawit di kebunnya, Minggu, 26 Maret 2017, pukul 09.00 WIB. Hingga keesokan harinya dia tak kunjung pulang ke rumah.

Setelah beberapa jam mencari, warga menemukan ular piton yang sulit bergerak, seperti tengah kekenyangan. Mereka pun sepakat membelah perut ular tersebut dengan senter dan parang.

Jasad Akbar langsung dikenali kerabatnya saat dikeluarkan dari dalam perut ular piton itu. Selain dari baju yang dikenakan, wajah korban masih utuh.

 

4 dari 4 halaman

3. Ular Piton Memangsa Warga Malaysia

E Heng Cuhan (29) merupakan warga Segamat, Johor, Malaysia. Dia ditemukan dalam kondisi dibelit ular piton seberat 140 kilogram di gudang dekat tempat tinggalnya.

Peristiwa nahas itu terjadi, pada 4 September 1995. Kala itu E Heng pergi ke gudang untuk mematikan saklar pompa air pada pukul 8 malam. Namun, 30 menit berselang, korban tak kembali.

Sang kakak lalu mulai mencari adiknya. Dia terkejut saat mendapati seekor piton sedang membelit dan mencoba menelan E Heng.

Polisi yang datang langsung memberondong piton tersebut dengan 4 tembakan. Meski berhasil dilumpuhkan, tulang Heng Chuan telah remuk karena dililit dalam jangka waktu lama.

Saat piton berusaha menelan E Heng, Ular itu mengeluarkan bunyi keras seperti bunyi sedotan dan sesekali menghebuskan nafas.

"Pada saat yang sama, ular itu menggelang seperti memastikan kepala dan badan korban masuk ke dalam mulutnya," ujar Lans Koperal Razib Ujang (30), salah satu anggota polisi.

 

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.