Sukses

Gerindra Somasi Nuruzzaman karena Dianggap Sebar Fitnah

Gerindra merasa citranya tercoreng karena ulah mantan wakil sekretaris jenderal partai tersebut, Nuruzzaman.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra berencana membawa dugaan fitnah yang disampaikan mantan wakil sekjennya, Mohammad Nuruzzaman, ke ranah hukum. Ketua Bidang Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan memberi waktu 3x24 jam kepada Nuruzzaman untuk mengklarifikasi pernyataannya.

Ia mengatakan tengah mempelajari pernyataan Nuruzzaman di berbagai media yang menyebut Gerindra corong kebencian. Nuruzzaman juga diminta minta maaf pada semua kader Gerindra.

"Jika tenggat waktu tersebut diabaikan selanjutnya kami akan menggunakan hak hukum untuk melaporkan secara pidana dan menggugat secara perdata," ungkap Habiburokhman, Kamis (13/6/2018).

Dia menegaskan akan menjaga citra partai yang telah dibangun sedemikian rupa. Habiburokhman tidak membiarkan siapa pun mencorengnya.

"Reputasi dan nama baik Gerindra sebagai partai pembela rakyat kami bangun dengan keringat, darah dan airmata selama lebih sepuluh tahun dan tidak akan kami biarkan tercoreng oleh siapapun," ucap Habiburokhman.

Wakil Sekjen Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman mengundurkan diri dari Partai Gerindra. Surat pengunduran diri Nuruzzaman langsung ditujukan kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (12/6).

Dalam surat terbuka yang ditujukan pada Prabowo, Nuruzzaman mengaku sudah berfikir untuk mundur dari Gerindra sejak Desember 2017. Alasannya, kontribusi dan ketulusannya berjuang bersama Gerindra tidak pernah terakomodir. Namun, keputusannya mundur baru terealisasi, Selasa (12 Juni 2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Mundur

Salah satu alasannya mundur kali ini karena pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon yang menyakiti hatinya.

"Kemarahan saya memuncak karena hinaan saudara Fadli Zon kepada kiai saya, KH Yahya Cholil Staquf terkait acara di Israel yang diramaikan dan dibelokkan menjadi hal politis terkait isu ganti Presiden," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.