Sukses

Begini Cara Taklukkan Jembatan Kali Kenteng di Ruas Tol Salatiga-Kertasura

Sempat viral di media sosial, Jembatan Kali Kenteng memiliki tanjakan 57 derajat sehingga banyak kendaraan yang mengalami mati mesin lantaran tak mampun menanjak.

Liputan6.com, Jakarta - Tol Fungsional Salatiga-Kertasura, Jawa Tengah, sudah bisa dilalui para pemudik. Namun, beberapa ruas memiliki tanjakan yang cukup curam, tepatnya di lokasi pembangunan Jembatan Kali Kenteng.

Bahkan sempat viral di media sosial, Jembatan Kali Kenteng memiliki tanjakan 57 derajat sehingga banyak kendaraan yang mesinnya mati lantaran tak mampu menanjak.

Namun, berita tersebut belakangan telah dijawab Kementerian PUPR, yang menyatakan hal itu tidak benar seperti dikutip dari dari akun @KemenPU.

"Merespon informasi yg menyebutkan bahwa ruas tol fungsional di lokasi Jbt Kali Kenteng menanjak hingga 57 derajat, kami sampaikan bahwa data tsb tidak benar.

Tingkat kemiringan jalur tsb +- 10%. Dgn kata lain, naik 10m per 100 m atau tangen-1 0.1= 5.7 derajat."

Melihat kondisi tersebut, Rifat Sungkar, pereli nasional sekaligus Direktur Rifat Drive Labs (RDL) mengungkapkan, kejadian seperti ini bisa terjadi akibat kurangnya pemahaman teknik mengemudi ketika melewati tanjakan. Ditambah kapasitas barang bawaan yang melebihi standar keamanan mobil tersebut.

"Kejadian ini sering terjadi pada arus mudik. Sebagai pemudik, kita harus paham bagaimana cara mengantisipasi jalan tanjakan dengan kapasitas barang bawaan berat. Apalagi menggunakan mobil bertransmisi manual, kata Rifat pada Merdeka.com, Senin (11/6/2018).

Menurut Rifat, untuk mobil manual, hal utama dan terpenting adalah penempatan gigi yang tepat. Hanya ada satu pilihan mutlak saat melewati tanjakan, yaitu tuas transmisi ditempatkan pada gigi satu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesalahan di Tanjakan

Menurut Rifat, kesalahan yang sering terjadi saat melewati tanjakan adalah tidak mengikutsertakan rem tangan sebagai bantuan.

Beradu nasib dengan cara langsung angkat kopling, angkat pedal rem, dan langsung menginjak injak gas sekencang-kencangnya, dapat membuat mesin mobil malah mati dan berkompeten membahayakan pengendara di belakang Anda.

Teknik tersebut, lanjut Rifat, banyak risikonya. Karena semakin berat kendaraan, maka semakin sulit menentukan titik angkut RPM yang tepat untuk membuat kendaraan bisa melaju.

Satu hal penting yang perlu dimaksimalkan oleh para pengemudi adalah memanfaatkan peranti standar untuk melewati tanjakan menjadi jauh lebih mudah. Yaitu rem tangan.

Ketika mobil berhenti di tanjakan, tarik rem tangan saat itu juga. Langkah berikutnya, ketika mobil sudah siap melaju.

Injak pedal kopling, masukkan gigi satu, dan injak gas. Angkat kopling sedikit untuk membuat mobil ini terasa menghentak. Dengan menambah daya injak pedal gas, rasakan terlebih dahulu tenaga mobil yang semakin besar dan semakin menghentak, sembari mengangkat pedal kopling secara perlahan.

 

Reporter: Syakur Usman

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.