Sukses

BPIP Tanpa Yudi Latif

Yudi Latif mengundurkan diri dari jabatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) setelah mengabdi genap 1 tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif mengundurkan diri dari jabatannya, 7 Juni 2018. Perihal pengunduran diri itu, disampaikan Yudi ke publik melalui akun Facebook pribadinya.

Dalam unggahannya, Yudi menyebut, proses transisi kelembagaan menuju BPIP yang hampir tuntas, menjadi momen yang tepat untuk penyegaran kepemimpinan.

"Perlu ada pemimpin-pemimpin baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan," tulis Yudi Latif.

Dia menambahkan, bertanggung jawab jika ada kekurangan dan kesalahan yang dilakukan BPIP ini Untuk itu, Yudi pun menyampaikan permohonan maaf pada seluruh rakyat Indonesia.

Selengkapnya seputar Yudi Latif dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Belum Terima Gaji

Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, hingga Kamis 7 Juni 2018, Yudi Latif belum menerima gaji sepeser pun.

"Mereka belum memperoleh hak keuangan, sampai ada keputusan dari Menkeu. Selama ini (Yudi) belum menerima gaji, baik itu pengarah atau pimpinan BPIP sendiri. Sampai kemarin apakah itu, tentu berlaku mundur," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 8 Juni 2018.

Namun, Johan belum bisa memastikan apakah Yudi Latif akan menerima hak keuangan setelah mengundurkan diri.

"Kalau itu saya harus cari informasi lebih lanjut, tapi yang pasti Pak Yudi Latif sudah bekerja bahkan sudah menyusun konsep sampai SOP," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Tak Sanggup Jalankan Tugas

Johan menjelaskan, dalam surat tersebut, Yudi Latif beralasan tidak sanggup menjalankan tugasnya sebagai Kepala BPIP karena tingkat kesibukannya semakin banyak. Apalagi setelah lembaga itu disetarakan setingkat menteri dari sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).

"Kebetulan saya baca surat yang bersangkutan, Pak Yudi latif (beralasan) peningkatan kapasitas UKP jadi BPIP kemudian disetarakan menteri tentu membutuhkan tingkat kesibukan yang lebih tinggi," kata Johan.

Selain itu, Yudi Latif mengaku memiliki banyak urusan keluarga. Dia ingin fokus mengurusi keluarganya sehingga harus mengorbankan jabatan di BPIP.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.