Sukses

Soal Koalisi Keumatan, Yusril Ungkit Pengalaman Dikerjai Amien Rais

Yusril punya pengalaman tak mengenakan ketika berencana maju di Pemilihan Presiden 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mewanti-wanti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Ia mengingatkan agar tidak mengulang manuver tahun 1999 lalu yang menimpa dirinya.

Hal itu disampaikan Yusril menanggapi wacana koalisi keumatan yang diserukan pentolan FPI Rizieq Shihab. Ia meminta dilakukan pembicaraan politik yang jujur agar tercapai kesepakatan memilih calon presiden dan wakil presiden yang terbaik pada pemilu 2019 mendatang.

"Saya kan ikut dikerjain saat 1999 itu. Kita berharap kali ini ada satu pembicaraan yang baik dengan kejujuran, khususnya kepada Pak Amien Rais," kata Yusril di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (4/6/2018).

Pada 1999, Yusril sempat maju dalam pilpres bersaing dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarnoputri. Padahal, menurut Yusril, seharusnya dia menjadi calon tunggal ketika itu.

Menurut Yusril, seharusnya Megawati dan Gus Dur tidak dapat ikut Pilpres karena telat mendaftar sesuai tengat pada pukul 07.00. Berkas mereka juga tidak lengkap.

Lalu, sidang paripurna MPR dengan agenda pemilihan presiden dilaksanakan pada pukul 09.00. Ketua MPR saat itu Amien Rais, mengumumkan ada tiga calon yaitu Yusril, Gus Dur, dan Megawati Soekarnoputri. Yusril pun tidak melakukan intervensi dan peristiwa itu menjadi sejarah.

Sementara itu, Yusril menyambut baik wacana koalisi keumatan dengan Gerindra, PKS, PAN, dan PBB. Dia berharap bisa memusyawarahkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terbaik.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wacana Koalisi

Wacana koalisi keumatan itu muncul ketika Prabowo dan Amien bertemu dengan Rizieq di Mekah, Arab Saudi, ketika umrah.

"Kami menyambut baik apa yang diusulkan Habib Rizieq dan sudah dibicarakan juga dengan pak Prabowo saat pertemuan dengan beliau beliau disana dan kami menganggap itu satu ide yang baik dan sudah terbentuk satu pikiran di tengah masyarakat kita seperti itu," kata dia.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.