Sukses

Balita Korban Kebakaran Bidara Cina Butuh Trauma Healing

Kebakaran membuat warga Bidara Cina terserang ISPA, namun telah ditangani oleh tim medis yang membuka posko.

Liputan6.com, Jakarta - Korban kebakaran di Bidara Cina, Jakarta Timur kini mulai terkena penyakit saluran pernapasan atau ISPA. Salah satu penyebabnya, karena paparan asap saat kebakaran yang melahap 43 unit rumah pada Minggu (27/5/2018) dini hari.

"Memang kemarin pasca-kebakaran itu kita kena penyakit ISPA, pernapasan semua. Terus termasuk balita sama lansia perlu penanganan khusus," kata Ketua RW 014, Endang Susanto, Selasa (29/5/2018).

Warga yang terkena ISPA juga telah ditangani oleh tim medis yang membuka posko. Termasuk mendapat bantuan obat-obatan dari berbagai instansi.

"Penanganan sudah ada, termasuk dari Kodam Jaya ada posko (kesehatan). Sebenarnya enggak ada kendala pengobatan," kata dia.

Saat ini yang juga diperlukan para korban adalah penanganan trauma (trauma healing), khususnya untuk balita dan anak-anak. Endang mengatakan, warga saat ini masih trauma.

"Balita atau anak-anak (korban kebakaran) itu perlu terapi untuk ceria lagi, menggambar, ajak bernyanyi, bermain. Itu sudah dilaksanakan dan ada beberapa yang ingin membantu," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Sempat Selamatkan Harta Benda

Korban yang lainnya juga masih merasakan trauma dan menanggung beban psikologis akibat hilangnya rumah dan harta benda mereka. Hal ini juga perlu ditangani.

"Pasca-kebakaran ini, pertama kita mengurangi beban psikologi mereka yang trauma karena kebakaran (menghilangkan) harta benda mereka yang telah dikumpulkan, rumah, semua harta benda," papar endang.

Disebutkan, saat kebakaran terjadi, warga tidak sempat menyelematkan harta benda berharga mereka.

"Jadi pada waktu kejadian kan pas puasa, mau Lebaran, tidak ada barang yang bisa dibawa. Jadi mereka hanya jalan menyelamatkan diri dengan pakaian yang ada," jelas dia.

Reporter: Hari Ariyanti

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.