Sukses

Curhat Petinggi BNN yang Kesal Operasi Penangkapan Narkoba Disebut Pengalihan Isu

Arman menegaskan, dalam operasi penangkapan atau pengungkapan yang dilakukan BNN cukup banyak melibatkan anggota di lapangan.

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengaku tidak mudah untuk mengungkap peredaran narkoba. Apalagi peredaran barang haram itu didalangi oleh bandar besar narkoba atau jaringan Internasional.

"Kita itu setiap pengungkapan narkoba setengah mati itu berjaganya. Saya itu sudah 15 tahun tapi tetap saja kalau mau nangkap itu susah," kata Arman saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin, 28 Mei 2018.

Arman pun menegaskan, dalam operasi penangkapan atau pengungkapan BNN cukup banyak melibatkan anggota di lapangan. Mulai dari tim pengintai, intel, sampai anggota yang sering kali kejar-kejaran dengan bandar.

"Kita aja enggak tahu kapan waktu yang pas buat penangkapan. Itu banyak yang turun. Kaya Freddy Budiman aja itu kan cuma operator, belum otaknya aja udah lumayan lihai juga," ujar Arman

Arman menegaskan, dirinya sering kali kesal dengan perilaku netizen yang menurutnya sok tahu dan menyebut pengungkapan narkoba oleh BNN atau kepolisian merupakan bagian dari skenario pengalihan isu.

Malah Arman menyebut, bisa jadi orang yang menyebut pengungkapan narkoba pengalihan isu adalah orang suruhan bandar narkoba itu sendiri.

"Ada yang bilang kita nangkap sama bandar itu pengalihan isu. Jangan-jangan itu orang disuruh bandar buat melemahkan. Bisa berarti berkongsi," tegas Arman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Pandang Bulu

Arman menjelaskan, BNN berkomitmen dalam memberantas narkoba. Dirinya pun tidak segan-segan untuk menindak anggotanya jika terlibat.

"Pokoknya jangan sekali-kali kalau BNN bekerja disebut pengalihan isu. Kita kan terbuka. Kalau untuk narkotika enggak ada ampunlah. Saya tak ingin pekerjaan saya dikotori. Kemarin itu di Kalianda Lampung kan kita tembak juga sipir sama ada oknum polisi," Arman memungkasi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.