Sukses

DPR Minta Kemendagri Cek Keaslian Ratusan E-KTP Tercecer di Bogor

Ratusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) berdomisili Sumatera Selatan ditemukan tercecer di Jalan Raya Salabenda, Kabupaten Bogor, Sabtu 26 Mei.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) berdomisili Sumatera Selatan ditemukan tercecer di Jalan Raya Salabenda, Kabupaten Bogor, Sabtu, 26 Mei. Diduga, e-KTP itu jatuh dari sebuah truk yang ingin membawa kartu pengenal tersebut ke gudang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Bogor.

Mendengar kejadian itu, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi meminta Kemendagri untuk melakukan pengecekan lebih lanjut keaslian ratusan e-KTP yang tercecer tersebut. Kata dia, pengecekan perlu dilakukan agar tidak terjadi penyalahgunaan e-KTP.

"Kemendagri harus melakukan pengecekan apakah e-KTP tersebut asli atau palsu? Jangan sampai Kemendagri kecolongan dan Jangan sampai terjadi penyalahgunaan terhadap e-KTP," kata Baidowi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (27/5/2018).

Wakil Sekretaris Jenderal PPP ini juga berharap e-KTP tidak dijadikan alat berbuat kecurangan dalam pesta demokrasi. Terutama perbuatan untuk menjatuhkan kelompok lain jelang Pilkada 2018 atau Pemilu 2019 mendatang.

"Sekarang mendekati momen politik jangan sampai e-KTP tersebut menjadi komoditas untuk menguntungkan ataupun menjatuhkan salah satu kelompok," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Kemendagri

Menurut Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh, e-KTP yang dibawa sopir truk adalah kartu yang sudah tak berlaku dan tengah dalam perjalanan ke gudang Kemendagri di Bogor.

"Jajaran Polsek Kemang dan Polres Kabupaten Bogor menunjukkan bahwa KTP-el yang tercecer tersebut adalah KTP-el rusak atau invalid dan diangkut dari gudang penyimpanan sementara di Pasar Minggu ke Gudang Kemendagri di Semplak Bogor," kata Zudan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.