Sukses

Puluhan Warga Bogor Keracunan Usai Santap Keong Sawah saat Buka Puasa

Karena tidak sanggup menangani banyaknya korban, pihak puskesmas merujuk pasien keracunan ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga Kampung Sawah, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dilarikan ke rumah sakit setelah mengalam gejala keracunan. Korban yang didominasi ibu dan anak-anak merasakan mual, muntah, pusing usai menyantap tutut atau keong sawah saat buka puasa pada Jumat, 25 Mei 2018.

Camat Bogor Utara Atep Budiman menuturkan, para korban diketahui membeli tutut dari seorang pedagang yang biasa berjualan setiap bulan Ramadan di kampung tersebut. Menjelang salat tarawih, mereka mengalami mual, pusing, dan muntah. Jelang tengah malam, jumlah korban terus bertambah.

"Keluarga korban akhirnya membawanya ke klinik dan puskesmas," kata Atep, Sabtu (26/5/2018).

Karena tidak sanggup menangani banyaknya korban, pihak puskesmas merujuk pasien keracunan ke beberapa rumah sakit di Kota Bogor.

"Ada yang dirawat di PMI, BMC, RS Mulia, dan Puskesmas. Ada juga yang sudah membaik dan diperbolehkan pulang," terang Atep.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Usut Penyebab Keracunan

Data sementara tercatat ada 60 orang mengeluhkan ciri-ciri seperti keracunan makanan. Namun, petugas lapangan masih mendata berapa jumlah warganya yang dirawat di beberapa rumah sakit.

"Yang pasti saat ini para korban sudah mendapat penanganan medis," terang Atep.

Penanganan meliputi pemeriksaan kondisi fisik, pemberian oralit, pengambilan sampel makanan untuk di uji lab, serta menggali informasi terkait keluhan dan penyebab terjadinya keracunan massal tersebut.

"Petugas puskesmas dan kelurahan juga terus terus menyisir kampung itu. Apabila ada yang mengeluhkan sakit serupa segera dibawa ke rumah sakit," terang Atep. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.