Sukses

Erupsi Freatik Merapi, Magelang Hujan Abu

Durasi letusan freatik Gunung Merapi, pada pukul 03.31 dini hari tadi berlangsung selama 4 menit.

Liputan6.com, Yogyakarta - Akibat aktivitas Gunung Merapi tadi pagi, abu menyembur setinggi 2.000 meter dari dalam kawah. Tiupan angin yang cukup kencang membawa sebaran abu ke Kabupaten Magelang.

Sebaran abu di Magelang meliputi kawasan Keningar, Sumber, Ngargomulyo, Ngadipuro, Wates, Kalibening, Dukun, Kota Mungkid, Muntilan, Sawangan, Pabelan, Tempuran, Candimulyo, Ketep, Blabak, Kalinegoro, dan Salaman.

"Masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap tenang, selalu wasapada dalam beraktivitas. Gunakan masker dan kaca mata untuk antisipasi jika beraktivitas di luar ruangan," ujar Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, seperti dilansir Merdeka.com, Rabu (23/5/2018).

Durasi letusan freatik Gunung Merapi, pada pukul 03.31 dini hari tadi berlangsung selama 4 menit. Letusan tersebut hasil pengamatan visual dari kamera thermal dan CTV kawah merapi saat letusan tertutrup kabut tebal di pos Gunung Merapi Jrakah dan Kaliurang, arah barat daya.

Untuk mengatasi dampak dari semburan abu vulkanik Gunung Merapi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sebelumnya telah mendistribusikan 15 ribu masker bagi warga yang desanya terdampak.

"Kami terus memantau situasi dan kondisi wilayah Kemalang. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Klaten juga sudah meluncur ke beberapa desa Kecamatan Kemalang dan sekitarnya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Bambang Gianto, Selasa, 21 Mei 2018.

Bambang menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan bidang logistik untuk persiapan pembagian masker. Rencananya, kemarin BPBD akan kembali membagikan 4.000 ribu masker.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Status Merapi Waspada

Sebelumnya pada Senin malam, 21 Mei 2018, pukul 23.00 WIB, Status Gunung Merapi dinaikkan dari Normal menjadi Waspada.

Peningkatan status karena terjadinya bertambahnya aktivitas freatik di Gunung Merapi. Meningkatnya aktivitas freatik ini diikuti dengan adanya gempa VT dan gempa tremor.

"Peningkatan status dari normal menjadi waspada direkomendasikan agar dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk. Masyarakat yang berada di KRB III dimohon meningkatkan kewaspadaannya," ujar Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Senin, 21 Mei 2018.

 

Reporter: Ya'cob Billiocta

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.