Sukses

Perubahan Sikap Eko Pangkal Penangkapan Densus 88

Banyak perubahan dari diri Eko Budi Setiyono, terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kedungturi, Kedungdoro, Surabaya.

Surabaya - Banyak perubahan dari diri Eko Budi Setiyono, terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Kedungturi, Kedungdoro, Surabaya. Sosok sederhana itu menjadi lebih religius.

Perubahan tersebut terjadi mulai dua tahun lalu. Eko keluar dari pekerjaannya sebagai cleaning service di Hotel Tunjungan, Surabaya.

Sejak saat itu pula, dia menjadi tertutup. Eko yang rajin ke masjid dan mengumandangkan azan, tak ada lagi.

"Kebiasaannya hilang setelah dia keluar dari kerjaan dan menutup diri," kata ketua RT tempat tinggal Eko, Ali Wafi seperti dilansir JawaPos.

Warga cukup terkejut dengan penangkapan terduga teroris itu. Mereka tidak menyangka lelaki yang tinggal di wilayah itu sejak kecil ditangkap Densus 88, pukul  18.30 WIB, Minggu 20 Mei 2018. Apalagi, Eko dikabarkan sempat melawan polisi ketika akan ditangkap.

Sumber di Mapolrestabes Surabaya menyatakan, terduga teroris sempat melawan tim Densus. Eko sempat memegang pisau lipat saat hendak ditangkap. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil.

Eko dapat ditangkap dan dibawa keluar dari rumah tersebut. Anggota Densus juga membawa satu bungkus plastik dari kediaman Eko. Bungkusan yang diduga berisi bahan peledak itu kini diamankan anggota Densus.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, penangkapan terduga teroris tersebut dilakukan langsung oleh Densus 88. Pihaknya tidak bisa memberikan informasi apa pun. "Itu bukan kewenangan kami," ucap dia. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak Ikut Diamankan

Seorang terduga teroris, Eko Budi Setiyono, ditangkap Densus 88 Minggu malam. Sempat ada perlawanan dari Eko, tapi dapat digagalkan.

Ali mengatakan, selesai buka puasa, anggota Densus tiba di lokasi. Warga diminta menyingkir. Gang masuk menuju lokasi yang lebarnya 1,5 meter langsung sepi.

Sekitar 30 menit kemudian, anggota Densus keluar dari gang dengan membawa Eko. Dua anaknya juga diamankan di Mapolrestabes Surabaya.

Belum diketahui barang bukti apa saja yang ikut dibawa bersama terduga teroris tersebut.

Menurut dia, rumah Eko sangat sederhana. Berdinding batu bata, rumah tersebut menempel pada dinding rumah tetangganya. Setelah Eko diamankan Densus 88, rumah tersebut ditutup dengan papan.

Ali mengungkapkan, Eko sudah lama tinggal di rumah tersebut. Dia tinggal bersama dua anak perempuan. Istrinya sudah lama bekerja di Bali. 

Baca berita menarik lainnya di JawaPos

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.