Sukses

Himpun Pahala Bersama Komunitas Gerakan Membersihkan Masjid dan Musala

Prihatin dengan kondisi masjid dan musala di Jakarta yang kotor dan kurang terawat, sekelompok warga dirikan Komunitas Gemas (Gerakan Membersihkan Masjid).

Liputan6.com, Jakarta - Prihatin dengan kondisi sejumlah masjid dan musala di Jakarta yang kotor dan kurang terawat, sekelompok warga mendirikan Komunitas Gerakan Membersihkan Masjid (Gemas).

Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Senin (21/5/2018), sebagian orang mungkin menganggap menjaga dan merawat masjid adalah tanggung jawab seorang penjaga masjid (marbot).

Namun tidak bagi Romadi, warga Grogol, Jakarta Barat. Baginya, membersihkan dan merawat masjid adalah tanggung jawab seluruh umat muslim, termasuk dirinya sendiri.

Berawal dari gerakan memungut sampah di acara Car Free Day (CFD) pada 2014, Romadi mendirikan Komunitas Gemas. Dulu dia hanya seorang diri. Romadi atau biasa disapa Pakde kerap berkeliling membersihkan masjid.

Kemudian lewat media sosial, Romadi mengajak teman-temannya untuk bergotong-royong membersihkan masjid dan musala. Lalu ide ini di sambut antusias oleh masyarakat.

Kini sudah ratusan relawan yang terdiri dari para pejabat, masyarakat umum, mahasiswa, dan anak anak membantu Komunitas Gemas. Lebih dari seratus masjid dan musala yang tersebar di wilayah Jabodetabek sudah di bersihkan.

Romadi berharap, apa yang di lakukan Komunitas Gemas menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli, memakmurkan, dan mencintai masjid.