Sukses

Dari Kediaman Habibie, Anwar Ibrahim Minta Najib Razak Ikuti Proses Hukum

Dalam pertemuan dengan Presiden ketiga RI BJ Habibie, Anwar menegaskan, tak ingin mencampuri urusan hukum yang dialami mantan PM Malaysia Najib Razak.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyambangi kediaman Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie di Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Minggu (20/5/2018).

Dalam pertemuan ini, Anwar menegaskan, tak ingin mencampuri urusan hukum yang dialami mantan PM Malaysia Najib Razak. Anwar hanya meminta Najib mengikuti proses hukum dan penegak hukum mesti profesional.

"Saya tegas dan saya bicara dengan tuan Mahathir beberapa hari lalu. Nah, dia ikut jalur hukum. Jangan tekan, jangan menghukum sebelum kita melakukan siasatan (pemeriksaan) yang rapi dan ikut jalur hukum," kata Anwar di kediaman BJ Habibie.

Tokoh oposisi Malaysia ini juga sempat berkomunikasi dan memberi masukan kepada Najib untuk mencari penasihat hukum yang baik. Dia juga yakin, penegak hukum berlaku adil dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.

"Ikut proses hukum dengan hakim yang kita jamin hakim itu bebas," tutur Anwar Ibrahim.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Telah Dizalimi

Soal kasus hukumnya yang dibersihkan oleh Raja Malaysia, Anwar mengatakan, Raja Malaysia melihat bahwa dia telah dizalimi. Karena itu, Raja Malaysia menggunakan kuasanya untuk membebaskan dia dan membersihkan seluruh tuduhan dari awal hingga sekarang.

"Saya tidak tahu walaupun Mahkamah sudah mengadili dan memutuskan, tapi saya seperti yang sudah disebut oleh Pertuan Agung Raja pada saya sebaik saya bebas ya. Beliau mengatakan, tidak adil dan tidak benar sama sekali, dan Anwar dizalimi," papar Anwar.

Diketahui, Najib Razak saat ini tengah menghadapi masalah hukum terkait skandal dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Bahkan Najib Razak meminta perlidungan pihak kepolisian, dengan alasan, nyawa dia dan keluarganya sedang terancam.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.