Sukses

Setahun Lebih Ngontrak, Terduga Teroris di Tangerang Tak Pernah Melapor

Eko, warga setempat, tidak pernah menaruh curiga kepada Choir. Sebab, tidak pernah tampak gelagat mencurigakan dari Choir.

Liputan6.com, Jakarta - M Choir, terduga teroris yang ditangkap di kiosnya di Jalan Gempol Raya, RT 04 RW 02, Kunciran Induk, Kota Tangerang, Banten, dikenal baik oleh tetangganya. Namun, warga sekitar tak ada yang tahu persis asal-usul pemilik kios jahit Duta Konveksi tersebut.

Nalim, Ketua RT setempat, menuturkan, Choir telah mengontrak kios tersebut selama setahun lebih. Namun, hingga ditangkap Rabu, 16 Mei kemarin, Choir tidak pernah lapor ke Ketua RT terkait keberadaan dirinya.

"Enggak pernah lapor sampai sekarang. Sudah pernah saya tegur beberapa kali, cuma iya nanti-nanti aja," ucap Nalim saat berbincang dengan Liputan6.com di lokasi, Tangerang, Kamis (17/5/2018).

Nalim juga tidak tahu persis dari mana Choir berasal. Bahkan kontrakan tempat tinggalnya pun ia tak tahu. Yang pasti, dia bukan warga asli Tangerang.

"Ngakunya ke warga sih orang seberang, daerah Sumatera," katanya.

Eko, warga setempat, tidak pernah menaruh curiga kepada Choir. Meski, ia tidak terlalu mengenalnya. Sebab, tidak pernah tampak gelagat mencurigakan dari Choir.

"Orangnya baik, ya bermasyarakat juga, cuma memang pendiam. Saya pas bikin celana di sana juga dia jahit-jahit aja, enggak banyak omong," ucap Eko.

Choir juga tidak pernah bermasalah dengan warga sekitarnya. Bahkan dia sering membelikan jajanan kepada anak-anak sekitar lokasi.

"Ya kadang beliin gorengan, kadang jajanin apa gitu," ujarnya.

Eko juga tidak tahu persis siapa wanita bercadar yang ikut diamankan polisi pada penangkapan Rabu kemarin. Dia hanya tahu, Choir baru saja menikah beberapa bulan lalu.

Dewi, pemilik toko kelontong yang berada di samping kios Duta Konveksi, juga tak pernah menyangka tukang jahit di dekat rumahnya diburu Densus 88. Dewi memang tak banyak tahu soal latar belakang Choir. Namun, dia menilai Choir sebagai sosok yang baik.

"Orangnya baik. Rajin salat kayanya. Setiap azan langsung pergi, enggak tahu ke masjid atau musala mana. Baunya wangi bener," ucap dia.

Dewi juga tidak terlalu mengenal wanita bercadar yang berada di lokasi itu. Demikian pula karyawan bernama Ghofar yang ikut ditangkap Densus 88.

Yang Dewi tahu, Choir berasal dari Padang, Sumatera Barat. Sementara istrinya berasal dari Ciamis, Jawa Barat.

"Dulu ngakunya dia bujang. Kalau kata warga sih udah nikah lima bulan lalu. Tapi saya enggak tahu. Namanya aja baru tahu kemarin. Kenal muka, tapi enggak kenal nama," ujar Dewi sambil tertawa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiga Orang Ditangkap

Berbeda dengan Verawati, pemilik toko ikan yang berada persis di samping kios Duta Konveksi. Menurutnya, Choir berasal dari Medan, Sumatera Utara. Sementara istrinya berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.

"Orangnya baik. Kalau pulang dari rumah keluarga istrinya sering bawa oleh-oleh," kata Vera.

Sama seperti warga lainnya, Vera juga tidak terlalu jauh mengetahui latar belakang Choir. Padahal, dia sudah hidup bertetangga selama sekitar setahun. Yang pasti, Vera dan beberapa warga lainnya tak pernah merasa terusik dengan keberadaan Choir di situ.

"Tinggalnya juga di sini sama istrinya. Kadang nginep di rumah kakak atau saudara istrinya gitu, saya juga enggak tahu. Ya enggak nyangka aja (kalau itu terduga teroris)," dia menandaskan.

Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris di dua lokasi berbeda di wilayah Kota Tangerang, Rabu, 16 Mei 2018 siang. Penangkapan pertama dilakukan di Kios Duta Konveksi, Jalan Gempol Raya, RT 4 RW 2, Kunciran Induk.

Dua terduga teroris berinisial MC dan G ditangkap di lokasi tersebut. Adapun satu wanita bercadar yang disebut-sebut sebagai istri MC turut diamankan petugas untuk dijadikan saksi.

Penangkapan kedua dilakukan di Jalan Delima, Kunciran Induk atau sekitar 1 kilometer dari lokasi awal. Seorang terduga teroris berinisial A pun digelandang dari lokasi tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.