Sukses

Penyaluran KUR di Sulsel Sudah Tepat Sasaran

Seharusnya agunan bukan menjadi persyaratan utama, karena yang terpenting adalah prospek usahanya.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo mengatakan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan oleh Bank Mandiri di Provinsi Sulawesi Selatan sudah tepat sasaran. Salah satu bukti keberhasilan program itu adalah dengan dilakukannya sebuah terobosan inovasi pengemasan cotto makassar dalam bentuk kemasan seperti mie instan.

"Kita melihat hal ini bisa menjadi potensi pemasaran yang sangat besar. Kita juga menginginkan agar Bank Mandiri membantu di dalam aspek-aspeknya, sehingga pelaku KUR ini bisa cepat berkembang," ucap Andreas di Makassar, Sulsel, Sabtu (12/5/2018).

Andreas menjelaskan bahwa KUR merupakan program yang dirancang oleh pemerintah untuk memberikan akses permodalan kepada usaha kecil menengah. "Dengan KUR ini diharapkan usaha-usaha mikro yang masih kecil dapat naik kelas menjadi usaha kecil dan menengah," ujarnya.

Selama ini masih menjadi keluhan, lanjut Andreas, untuk mikro yang di bawah Rp25 juta masih dimintakan agunan. Padahal seharusnya agunan bukan menjadi persyaratan utama, karena yang terpenting adalah prospek usahanya.

"Kita mengharapkan pihak perbankan ikut melakukan pendampingan. Karena kunci dari semuanya adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan usahanya. Kalau hanya diberi kredit saja tanpa didampingi dengan manajemennya, maka potensi gagalnya cukup besar," imbuhnya.

Andreas menilai anggaran untuk KUR yang ada sekarang masih sangat kurang, dan di beberapa tempat masih belum tepat sasaran. "Kriteria tepat sasaran yaitu bagaimana dia (pelaku usaha) bisa menumbuhkan usaha mikro kemudian berkembang menjadi usaha kecil, dan selanjutnya bisa menjadi usaha menengah," papar Andreas.

Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan bahwa dengan adanya KUR tersebut diharapkan dapat memunculkan wirausahawan dan wirausahawan muda, serta wirausaha kaum perempuan.

"Dengan menjadi wirausaha, mereka bukan mencari pekerjaan, tetapi justru akan menciptakan lapangan pekerjaan," pungkasnya.

 

 

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini