Sukses

Polri dan Banser Siap Jaga, Jangan Takut Datang ke Gereja

Ali juga menyatakan umat Islam siap membantu pengamanan gereja-gereja, khususnya di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta Para tokoh agama meminta agar umat Kristiani tak takut datang ke gereja pada Minggu. Menurut Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja, Agus Susanto, pasca-rangkaian teror bom di Surabaya, terjadi trauma sehingga masyarakat takut datang ke gereja.

"Kami mengimbau kepada seluruh gereja yang ada tak perlu takut bahkan harus berani datang ke gereja pada hari Minggu," tegas Agus di Mapolda Jawa Timur, Rabu, 16 Mei 2018.

Agus mengatakan, pihaknya sudah meminta formulasi kepada polisi soal pengamanan gereja pasca-teror bom di Surabaya.

"Kami meminta formulasi penanganan pengamanan kepada kepolisian dan juga diminta pengamanan internal," ujar dia.

Agus juga mengakui pascateror tersebut muncul benih kebencian terhadap identitas agama tertentu. Karena itu, dia mengimbau agar dibuatkan solusi agar kebencian tersebut tidak berkembang luas.

"Agar gelombang teror tidak berkembang menjadi teror baru," ucap Agus.

Sementara itu, menurut Wakil Rais PWNU Jawa Timur Ali Maschan Moesa, Polri akan meningkatkan keamanan di seluruh gereja, juga penambahan bantuan pengamanan dari internal gereja.

"Tadi kita sepakat dengan Kapolda dan Komjen Lutfi (Kabaharkam), Minggu ada peningkatan kewaspadaan, protap polri juga begitu," kata dia dalam kesempatan sama.

Ali juga menyatakan umat Islam siap membantu pengamanan gereja-gereja khususnya di Jawa Timur ini.

"Dengan kebersamaan internal gereja dan seluruh tempat ibadah, Polri dengan Banser seluruh Jatim insyaallah aman," tegas Ali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rangkaian Teror Bom

Pada Minggu, 13 Mei 2018 lalu, bom meneror tiga gereja di Surabaya. Rentetannya, teror kembali terjadi di sebuah rusun di Sidoarjo dan Mapolresta Surabaya. Atas peristiwa itu, 18 orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.